Dia menuturkan mental para pejabat negara itu kembali ditempa untuk tangguh mengingat tugas berat yang menanti mereka sebagai pembantu Presiden Prabowo.
“Para menteri, wakil menteri itu dididik agar mentalnya kuat dan tangguh, karena mereka semua telah diminta Presiden komitmennya bekerja keras 24 jam untuk kepentingan rakyat,” kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2024 seperti dikutip dari Antara.
Ujang mengatakan olah mental itu merupakan satu dari tiga sasaran yang dia yakini diterima oleh para menteri dalam rangkaian pembekalan di Akmil. Dua sasaran lainnya mencakup olah pikiran dan olah fisik.
“Dalam kategori olah pikir, semua peserta dilatih untuk berpikir yang sistematis, rasional, dan berbasis kerakyatan,” kata dia.
Kemudian, untuk olah fisik, Ujang menyebutkan para menteri dan peserta pembekalan lainnya juga harus kuat jasmaninya. Karena itu, latihan baris-berbaris itu menjadi penting karena bukan hanya untuk menyamakan frekuensi sesama peserta, tetapi juga untuk fisik agar badannya sehat.
“Seorang menteri, wakil menteri tidak boleh sakit, karena jika sakit mereka tidak bisa bekerja. Seorang menteri juga tidak boleh malas atau bekerja seenaknya, karena mereka disumpah bekerja untuk kepentingan rakyat,” kata Ujang.
DANIEL A. FAJRI | ANDI ADAM FATURAHMAN | ANTARA
Pilihan editor: Istana Sebut Giliran Wamen Naik Pesawat Hercules Saat Pulang dari Akmil Magelang, Ini Alasannya