“Sebetulnya bukan kabinet gemuk, tapi kabinet yang jauh lebih fokus," kata Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024 seperti dikutip dari Antara.
Bertambahnya jumlah kementerian di kabinet Prabowo diikuti dengan bertambahnya jumlah kemenko. Menurut Hasan, kemenko koordinator itu nanti yang akan melakukan fungsi koordinasi. “Tapi jangan salah paham, justru kementerian sekarang menjadi ramping,” kata Hasan.
Dia menjelaskan satu kementerian yang sebelumnya setara organisasi gemuk, saat ini dipisah dan menjadi ramping secara organisasi. “Jadi bukan kementerian gemuk. Kementerian yang badannya besar-besar, sekarang malah dipisah-pisah jadi ramping,” ujarnya.
Dia mencontohkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dipisah menjadi lebih fokus antara pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Begitu pula dengan Kementerian Kehutanan yang dipisah dari Kementerian Lingkungan Hidup.
“Jadi ini nanti menurut saya sih akan jauh lebih efisien, karena pekerjaan mereka jauh lebih fokus,” ujarnya.
Pengamat Politik Ardli Johan Kusuma: Perbedaan Jumlah Wakil Menteri Bentuk Prioritas Program Presiden
Pengamat politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Ardli Johan Kusuma, mengatakan perbedaan jumlah wakil menteri (wamen) pada Kabinet Merah Putih adalah bentuk prioritas program Presiden Prabowo pada masa kepemimpinannya.
“Kementerian dengan jumlah wakil menteri yang lebih banyak berarti menjadi fokus kerja dan prioritas program Presiden Prabowo,” kata Ardli saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Seperti dilansir Antara, Ardli menyebutkan perbedaan jumlah wamen pada masing-masing kementerian menunjukkan tantangan yang berbeda antara satu kementerian dan kementerian lainnya. Dia berpendapat kementerian yang memiliki lebih dari dua wamen menunjukkan Kementerian itu menjadi prioritas.
Ardli mengatakan Prabowo telah memetakan mana saja kementerian yang mempunyai permasalahan lebih besar sehingga diberikan wamen lebih banyak.
NOVALI PANJI NUGROHO | ANNISA FEBIOLA | ILONA ESTHERINA | ANTARA
Pilihan editor: Harapan Yovie Widianto setelah Dilantik Jadi Staf Khusus Presiden