Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabinet Prabowo Bakal Gemuk? Dulu di Orde Lama Pernah Ada Kabinet 100 Menteri

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dijadwalkan dilantik MPR sebagai presiden dan wakil presiden. Perhatian publik tertuju pada pembentukan kabinet Prabowo yang bakal diumumkan Ahad malam ini, 20 Oktober 2024.

Diskusi tentang komposisi dan postur kabinet Prabowo yang diduga bakal jumbo mengingatkan masyarakat akan kabinet gemuk pada masa Orde Lama.

Indonesia pernah mengalami masa-masa dengan kabinet gemuk seperti Kabinet Dwikora II atau Kabinet Dwikora yang Disempurnakan, namun oleh lawan politik Sukarno, menjuluki dengan sebutan Kabinet Gestapu. Kabinet ini diberi nama Kabinet 100 Menteri.

Sebab jumlah anggotanya yang membengkak hingga lebih dari 100 menteri. Kabinet ini muncul di masa Presiden Sukarno dalam upaya menghadapi krisis sosial, ekonomi, dan keamanan setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S).

Kabinet ini terbentuk dalam suasana politik yang memanas. Setelah peristiwa G30S, dari Oktober 1965 hingga Maret 1966, kalangan mahasiswa dan pelajar gencar melakukan demonstrasi untuk menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura), yaitu membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI), membersihkan kabinet dari unsur G30S/PKI, dan menurunkan harga dan perbaiki ekonomi.

Namun, bukannya memenuhi tuntutan demonstran, Sukarno justru mempertahankan beberapa tokoh yang dikenal dekat dengan PKI dalam perombakan kabinet. Di antara mereka adalah Subandrio, Surachman, Oei Tjoe Tat, dan Sudibjo.

Sementara itu, tokoh-tokoh anti-PKI seperti Jenderal A.H. Nasution dan Arudji Kartawinata justru tidak dilibatkan, menambah kekecewaan masyarakat dan Angkatan Bersenjata.

Pelantikan Kabinet 

Dilansir dari laman Ensiklopedia Sejarah Indonesia, pada 24 Februari 1966, Sukarno resmi melantik Kabinet Dwikora II. Di hadapan anggota kabinetnya, ia menegaskan bahwa kabinet ini dibentuk untuk memperkuat landasan perjuangan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. 

Namun, pelantikan kabinet tersebut ditentang keras oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), yang sebelumnya telah menggelar aksi besar-besaran menuntut pembubaran PKI dan penurunan harga kebutuhan pokok.

Gelombang aksi protes itu berujung tragis dengan gugurnya Arief Rahman Hakim, seorang mahasiswa Universitas Indonesia, yang tertembak oleh pasukan Tjakrabirawa, pengawal presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat aksi demonstrasi terus berlanjut, Sukarno merasa bahwa gerakan mahasiswa ini bertujuan untuk menurunkannya dari jabatan. Sebagai respons, ia berupaya membentuk Barisan Sukarno untuk memperkuat dukungan terhadap kepemimpinannya. Namun, ABRI dan Front Pancasila menolak gagasan itu dan justru menyuarakan dukungan pada Tritura sebagai solusi politik.

Berdasarkan data Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, kabinet ini langsung dikomandoi oleh Sukarno. Selain menjadi Presiden, ia juga menjabat sebagai perdana menteri. 

Sidang Terakhir 

Tak seperti besarnya anggota kabinet, Kabinet 100 Menteri hanya bertahan selama 32 hari. Sidang terakhir kabinet ini berlangsung pada 10-11 Maret 1966 di Istana Negara. Pada malam sebelum sidang, seluruh menteri diminta menginap di guest house Istana. Sidang itu dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Soebandrio, Leimena, dan Chaerul Saleh, namun Letjen Soeharto, saat itu Panglima Angkatan Darat tidak hadir.

Di tengah berlangsungnya sidang, muncul informasi tentang ancaman keamanan terhadap Sukarno. Presiden pun meninggalkan sidang dan berangkat ke Istana Bogor, di mana ia kemudian menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 alias Supersemar. Surat ini memberi kewenangan penuh kepada Soeharto untuk mengambil langkah-langkah demi memulihkan keamanan negara.

Akhir Kabinet 100 Menteri

Setelah mengantongi Supersemar, Soeharto bergerak cepat dengan menangkap beberapa menteri, termasuk Omar Dhani, Subandrio, dan Chaerul Saleh.

Pada 30 Maret 1966, Soeharto merombak kabinet menjadi Kabinet Dwikora III, yang menandai runtuhnya Kabinet 100 Menteri. 

KARUNIA PUTRI | ENSIKLOPEDIA SEJARAH INDONESIA | SEKRETARIAT KABINET RI 
Pilihan editor: Profil Akmil di Magelang, Bakal Lokasi Pembekalan Lanjutan Jajaran Menteri Kabinet Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dasco: Prabowo Umumkan Kabinet di Istana pada Malam Ini

17 menit lalu

Presiden Prabowo Subianto dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Dasco: Prabowo Umumkan Kabinet di Istana pada Malam Ini

Presiden Prabowo Subianto akan mengumumkan susunan kabinet di Istana pada malam ini.


5 Hal Tentang Meutya Hafid, Anggota DPR RI yang Masuk Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Potret Meutya Hafid memakai blazer dipadu rok. Foto: Instagram/@meutya_hafid
5 Hal Tentang Meutya Hafid, Anggota DPR RI yang Masuk Kabinet Prabowo

Meutya Hafid mengawali kariernya sebagai wartawan di Metro TV selepas lulus dari Universitas New South Wales, Australia.


Deretan Muka Baru Jadi Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, kanan, didampingi Achsanul Habib, Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri, kiri, melakukan konferensi pers. Kamis, 21 Februari 2019. Sumber: TEMPO/Suci Sekar
Deretan Muka Baru Jadi Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo

Arrmanatha Nasir masuk dalam daftar 59 calon wakil menteri di kabinet Prabowo. Tata disebut-sebut sebagai calon kuat Wakil Menteri Luar Negeri


AHY Berharap Kabinet Prabowo Jadi Superteam yang Solid dan Efektif

5 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri pelantikan Prabowo-Gibran di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 20 Oktober 2024. Tempo/Annisa Febiola.
AHY Berharap Kabinet Prabowo Jadi Superteam yang Solid dan Efektif

AHY mengatakan, pengumuman kabinet Prabowo bisa menjadi momentum bagi pemerintahan ke depan.


Ahmad Basarah Sebut Megawati Sudah Agendakan Pertemuan dengan Prabowo

5 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo berfoto bersama dengan para awak wartawan yang meliput pada acara penutupan Rakernas IV PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu, 1 Oktober 2023. Rakernas IV PDI Perjuangan itu menghasilkan 9 rekomendasi soal kedaulatan pangan dan 8 rekomendasi pemenangan Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ahmad Basarah Sebut Megawati Sudah Agendakan Pertemuan dengan Prabowo

Dia menegaskan, pertemuan Megawati dan Prabowo bukan lagi berbicara pragmatis mengenai kursi menteri.


Dasco Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet Malam Ini

6 jam lalu

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di depan kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Oktober 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Dasco Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet Malam Ini

Prabowo Subianto akan mengumumkan susunan kabinet malam ini. Besoknya, kata Dasco, para menteri akan langsung dilantik di Istana Negara.


Prabowo Umumkan Kabinet Nanti Malam, Ini Prediksi Menteri-menterinya

9 jam lalu

Pemeran Presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat mengikuti geladi bersih pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2024. Geladi tersebut dilakukan untuk mempersiapkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden masa bakti 2024-2029 pada 20 Oktober 2024. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Prabowo Umumkan Kabinet Nanti Malam, Ini Prediksi Menteri-menterinya

Prabowo sudah memanggil kandidat menteri, calon wakil menteri, serta bakal pejabat lainnya dalam kesempatan terpisah di Jalan Kertanegara, Jakarta.


Profil Akmil di Magelang, Bakal Lokasi Pembekalan Lanjutan Jajaran Menteri Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Dua terompet ditaruh di atas aspal saat Drum Corp Akademi Militer Magelang beristirahat pada kirab HUT Kota Semarang di komplek Balaikota, 17 April 2016. Penampilan Drumb Corp Genderang Suling Canka Lokananta Akmil ini sekaligus membuka Semarang Great Sale 2016. TEMPO/Budi Purwanto
Profil Akmil di Magelang, Bakal Lokasi Pembekalan Lanjutan Jajaran Menteri Kabinet Prabowo

Jajaran menteri kabinet Prabowo bersama Gibran segera menjalani pembekalan lanjutan di Akademi Militer atau Akmil, Magelang, Jawa Tengah


Ace Hasan Golkar Ikut Pembekalan di Hambalang, Masuk Kabinet Prabowo?

18 jam lalu

Anggota DPR RI Ace Hasan membawa papan namanya usai mengikuti Rapat Paripurna terakhir periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2024. Selama periode 2019-2024, DPR telah menyelesaikan 225 Undang-Undang yang terdiri dari 48 RUU dari daftar Prolegnas 2019-2024 dan 177 RUU kumulatif terbuka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ace Hasan Golkar Ikut Pembekalan di Hambalang, Masuk Kabinet Prabowo?

Munculnya nama Ace Hasan ini bisa menambah daftar politikus Golkar di susunan calon kabinet Prabowo-Gibran.


Celios: APBN Harus Menanggung Rp1,95 T untuk Operasional Menteri Kabinet Prabowo

20 jam lalu

Ilustrasi calon menteri, wakil menteri dan kepala badan yang dipanggil Prabowo ke Jalan Kertangara, Jakarta, 14-15 Oktober 2024 )Do. Tempo)
Celios: APBN Harus Menanggung Rp1,95 T untuk Operasional Menteri Kabinet Prabowo

Celios menaksir, kabinet baru di bawah Presiden Prabowo bisa menghabiskan dana hingga Rp 777 miliar per tahunnya.