TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, menyampaikan sejumlah janji dan visi-misi saat mengikuti debat pertama Pilkada Jakarta. Janji-janji tersebut meliputi sektor pemberdayaan masyarakat, mengurangi kemcetan hingga desentralisasi kebijakan di tingkat rukun warga (RW).
Berikut janji dan gagasan Ridwan Kamil yang disampaikan dalam debat bertemakan “Penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi kota global”.
Mendirikan Sekolah Perempuan
Ridwan Kamil mengatakan dirinya ingin menghadirkan sekolah perempuan untuk memberdayakan kaum ibu-ibu. Dengan hadirnya sekolah perempuan, Ridwan ingin kaum ibu-ibu mendapatkan skil dan kemampuan yang bisa dikembangkan untuk berwirausaha.
Ridwan mengatakan program ini pernah ia wujudkan saat menjabat Gubernur Jawa Barat. "Dulu saya pernah bikin namanya 'sekoper cinta' artinya sekolah perempuan raih impian dan cita-cita. Itu lulusannya sudah 75 ribu bisa menjadi wirausaha, melek pengetahuan. Bahkan ada kurikulum anti radikalisme, ya, sehingga mereka naik kelasnya," jelas Ridwan.
Rp 200 juta per RW
Ridwan Kamil mengatakan anggaran untuk RW adalah wujud desentralisasi program. Dia mengatakan perlu adanya inisiasi dari bawah untuk menata lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Dia mengatakan salah satu caranya yakni dengan menyediakan anggaran Rp 200 juta per RW. "Tidaklah mungkin urusan Jakarta dibereskan di balai kota, tersentralisasi. Konsep RIDO adalah desentralisasi, kolaborasi dan inovasi," ujarnya.
Ridwan meyakini urusan di lingkungan RW akan lebih efektif bila diurus dari bawah. Dia mengatakan nantinya pengurus RW bisa menyusun rancangan anggaran dan peruntukan dana tersebut.
"Nanti RW dalam hal ini berkoordinasi dengan kelurahan untuk mendesain masa depannya sendiri, gubernur bisa mengurus yang besar-besar, di level ujung bisa oleh kelurahan dan RW yang diberdayakan," kata Ridwan.
Transportasi Sungai untuk Kurangi Macet
Ridwan Kamil punya gagasan untuk menggunakan sungai di Jakarta sebagai jalur transportasi. Rencana itu, ujar dia, bisa mengurangi kemacetan di Jakarta.
Ridwan mengatakan terdapat 13 sungai di Jakarta yang bisa dilalui oleh perahu sebagai moda transportasi. Selain menggunakan jalur sungai, kata dia, kemacetan bisa dikurangi dengan peningkatan fasilitas transportasi umum yang telah ada.
"Kami mungkin akan coba berinovasi membuat riverway atau perahu melintasi 13 sungai," kata eks gubernur Jawa Barat ini.
Menyatukan Kartu Pelayanan
Ridwan Kamil juga menggagas penyatuan sejumlah kartu yang digunakan warga untuk mengakses layanan publik dalam satu database. Dia menamai kartu tersebut dengan Kartu Jakarta Maju atau disingkat Kamu.
Ridwan mengatakan, warga Jakarta nantinya cukup memiliki satu kartu Kamu untuk mengakses berbagai pelayanan, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang telah terbit sebelumnya.
"Sesuai kemajuan digital, kartunya cukup satu saja, namanya kartu Kamu. KA-nya Jakarta, MU-nya maju," kata Ridwan.
Coworking Space dan Kopi Gratis
Ridwan Kamil berpandangan selama ini banyak generasi muda bekerja dari mana saja atau work form anywhere (WFA). Melihat fenomena tersebut, Ridwan berjanji ingin menyediakan kopi gratis dan coworking space di Jakarta.
"Termasuk minum kopinya karena Gen Z ini konsumsi kopinya besar sekali dan mahal. Nanti, kita gratiskan kopinya,” kata Ridwan.
Advist Khoirunikmah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Catatan Pengamat Politik Paramadina soal Debat Perdana Pilkada Jakarta 2024