INFO NASIONAL - Tak kurang dari 20 ribu batang pohon bambu ditanam di Arboretum Bambu kawasan Dilem Wilis Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Kegiatan penanaman puluhan ribu batang bambu ini menjadi upaya rintisan Kebun Raya Bambu di Kabupaten Trenggalek. Kegiatan penanaman diawali dengan jalan sehat bersama masyarakat dari Kantor Camat Bendungan menuju kawasan Dilem Wilis.
Bambu dipilih karena memiliki berbagai manfaat, diantaranya menjaga ketersediaan air dalam tanah, menjaga sedimen tanah dari banjir dan tanah longsor, serta kemampuan bambu dalam menyerap gas rumah kaca.
Selain fungsi ekologis manfaat ekonomis bambu juga tak kalah banyak, seperti untuk sandang, pangan dan papan. Bahkan saat ini serat bambu bisa dimanfaatkan untuk konveksi, ruas bambu dimanfaatkan untuk bahan konstruksi, serta rebung atau bambu muda yang menjadi sumber bahan pangan untuk konsumsi masyarakat.
Dengan banyaknya fungsi ekologi dan ekonomi pada bambu, pelestarian tanaman ini diharapkan dapat mendorong kehidupan yang lebih bersahabat dengan alam. Upaya ini juga disebut Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang akrab disapa Mas Ipin, sebagai wujud tanggung jawab dalam menyiapkan dan menjaga lingkungan yang sehat dan lestari tidak hanya untuk masyarakat saat ini, akan tetapi juga bisa dinikmati untuk generasi mendatang.
Dalam sambutannya, Mas Ipin menuturkan tentang nasehat yang didapatkan dari kakeknya dahulu ketika masih hidup. “Wong Nggalek lek pengen tetel, alase kudu ketel”. Artinya ‘Apabila masyarakat Trenggalek ingin bisa makan atau sejahtera maka hutannya harus lebat atau terjaga’. Nasihat tersebut didapat Kakek Mas ipin dari Bung Karno ketika berpidato di Alun-alun Trenggalek sekitar tahun 1950-an. (*)
Baca juga:
