TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens, telah diserahkan oleh pemerintah Indonesia ke pemerintah Selandia Baru atau New Zealand. Pemulangan Philip dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Tadi malam, saya dengan Kapolri dengan Menko Polhukam atas nama pemerintah sudah menyerahkan (Philip) kepada Pemerintah New Zealand, diterima oleh duta besar New Zealand di Indonesia," kata Agus di kawasan Monumen Nasional atau Monas, Jakarta Pusat pada Ahad, 22 September 2024.
Agus bercerita bahwa pemerintah Indonesia telah mengupayakan pembebasan Philip melalui soft approach atau pendekatan halus. "Ya, visi misi saya kan salah satunya untuk membebaskan sandera dengan soft approach. Kami sudah lama sekali untuk menegosiasi--melibatkan seluruh elemen masyarakat," ujarnya.
Jenderal bintang empat itu turut mengapresiasi personel TNI-Polri yang terlibat dalam pembebasan Philip. "Ya, kami akan kasih apresiasi semua prajurit. Yang berprestasi, kami kasih reward. Yang melanggar, kami kasih punishment," kata Agus.
Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, tiba di Jakarta pada Sabtu malam, 21 September 2024 setelah diterbangkan dati Papua. Philip langsung diserahkan ke Kedutaan Besar Selandia Baru begitu mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Philip baru saja bebas dari penyanderaan oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di hari yang sama. Pilot berusia 39 tahun itu sebelumnya ditahan sayap TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya selama 1 tahun 7 bulan di Nduga, Papua Pegunungan.
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto mengatakan Philip langsung diterima oleh Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Kevin Burnett. “Tadi baru saja saya mewakili pemerintah Republik Indonesia secara resmi menyerahkan kapten pilot Philip Mehrtens kepada pemerintah Selandia Baru yang diwakili oleh Duta Besar Selandia Baru,” kata dia, Sabtu malam.
Hadi menyatakan bersyukur telah menyerahkan Philip ke perwakilan pemerintah Selandia Baru. Dia menyampaikan dengan begitu Philip akan diurus oleh kedutaan besar negaranya sendiri. “Seluruh tanggung jawab sudah berada di Bapak Dubes,” ujarnya.
Dari pantauan Tempo di lokasi, Philip tiba di Jakarta sekitar pukul 22.32 WIB dengan menumpang pesawat angkut TNI Angkatan Udara bernomor registrasi AI-7301. Terdapat tiga unit mobil milik Kedutaan Besar Selandia Baru menunggu sang pilot di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Philip juga disambut sejumlah pejabat TNI dan Polri. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadir di lokasi mendampingi Hadi. Baik Philip maupun perwakilan Kedutaan Besar Selandia Baru tidak memberikan keterangan pers saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma.
Philip disandera setelah mendaratkan pesawat Susi Air jenis pilatus porter yang terbang dari Bandar Udara Mozes Kilangin, Timika ke lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Ia dibawa menyusuri belantara hutan Papua oleh milisi TPNPB Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma pimpinan Egianus Kogoya.
Sultan Abdurrahman dan Novali Panji Nugroho ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: TNI Jelaskan Alasan Proses Pembebasan Pilot Susi Air Butuh Waktu Lama