TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus berbicara memakai bahasa Spanyol saban menyampaikan pesan penting. Bahasa ibu bagi Fransiskus ini sebenarnya bukan bahasa utama yang ia gunakan sehari-hari. Ketika bicara dalam forum formal atau bertutur dengan para koleganya di Takhta Suci Vatikan, Fransiskus lebih sering menggunakan bahasa Italia.
Namun di tengah-tengah perbincangan, Fransiskus bisa serta-merta mengubah ujarannya menggunakan bahasa Spanyol. Bahasa ini ia pakai seumpama ada hal krusial atau penting yang ingin ia tuturkan dengan spontan.
“Karena bahasa ibu Argentina adalah Spanyol, ketika diskusi serius atau menyampaikan ucapan spontan, Paus berbahasa Spanyol,” kata Superior Jenderal Imam-Imam Keluarga Kudus, Purnomo MSF, kepada Tempo, Selasa, 3 September 2024. Fransiskus adalah Paus yang berasal dari Argentina. Ia lahir di Flores, Buenos Aires.
Dalam pidato-pidato kunjungan apostolik, Paus Fransiskus juga kerap spontan berbahasa Spanyol. Seperti dalam penerbangan menuju ke Indonesia dari Roma, 2 September, kepada sejumlah jurnalis, ia berbicara bahasa Italia bercampur Spanyol untuk menyampaikan responsnya terhadap isu-isu yang dibawa jurnalis.
Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatika Markus Solo Kewuta yang sering menjadi penerjemah Paus hapal betul kebiasaan pemimpin umat agama Katolik bertarekat Jesuit atau Serikat Yesus itu. Dalam perjalanan apostolik ke Indonesia, Markus juga kembali menjadi salah satu penerjemah. Ia bercerita, para koleganya di Takhta Suci Vatikan telah mewanti-wanti untuk memperhatikan benar-benar pergeseran penggunaan bahasa itu. “Jadi, kami harus siap dengan spontanitas Paus,” kata Markus, 30 Juli lalu.
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo pernah bercerita, ketika Fransiskus menyampaikan pesan kepada seluruh kardinal pada 2022 mengenai Reformasi Gereja Katolik. Dalam bahasa Spanyol selama 10 menit, Fransiskus mengatakan gereja harus membuka diri untuk keterlibatan awam dan profesional.
Markus Solo menyebut biasanya, Paus berbicara hanya 10-15 menit dalam acara-acara formal. Meski ada teks pidato yang kerap disiapkan para staf dikasteri atau departemen pemerintahan, Fransiskus akan melakukan improvisasi.
“Paus cenderung memberikan komen-komen atau pemikiran-pemikiran lain yang beliau tambahkan di pidatonya. Bisa dengan bahasa Spanyol,” kata Markus.
Pilihan editor: Kemenkes Terima 540 Laporan Perundungan Dokter