Nasih juga memastikan polemik ini merupakan urusan internal Unair, sehingga tidak ada intervensi dari pihak manapun, termasuk Menkes.
“Tidak ada itu (intervensi). Hanya di Unair posisi dekan bisa heboh seperti sekarang,” ucapnya.
Rektor dua periode itu juga menekankan bahwa dirinya tetap menjunjung tinggi kebebasan berpendapat di mimbar akademik. Adapun Nasih sebelumnya dikecam, terutama oleh massa aksi ‘Save Prof Bus’ karena dianggap telah melanggar kebebasan berpendapat.
“Mengkritik pemerintah boleh, asal pada tempatnya. Artinya, kita ikuti aturan di institusi kepegawaian juga. Silahkan dibaca aturannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Budi dicopot dari posisi dekan FK karena dianggap mengkritik kebijakan Kementerian Kesehatan secara terbuka di media massa. Budi menolak rencana pemerintah yang akan mengizinkan dokter asing berpraktik di Indonesia.
Pencopotan Budi sempat diprotes oleh para pengajar dan akademisi di FK Unair, bahkan melahirkan aksi 'Save Prof Bus'.
Hampir sepekan setelah pertama kali kabar itu bergaung, jabatan Prof Bus akhirnya dikembalikan. Budi bisa bekerja kembali sebagai Dekan FK Unair mulai hari ini, Rabu 10 Juli 2024.
Pilihan Editor: Rektor Unair Kembalikan Jabatan Dekan FK ke Budi Santoso : Tidak Usah Baperan