Kerahkan 34 anjing pelacak
Tak hanya pasukan berkuda, pihaknya juga mengerahkan sebanyak 34 anjing pelacak atau K9. Anjing pelacak tersebut didatangkan dari Mabes Polri, Polda Bali, Polda NTB, dan Polda Jawa Timur. Hari mengatakan bahwa anjing tersebut dipilih yang terbaik.
"Spesifik yang digunakan anjing yang memiliki kemampuan lacak bahan peledak sesuai rencana operasi yakni melakukan sterilisasi," ujarnya, Rabu, 15 Mei 2024.
Harri menyebutkan, K9 diturunkan mengamankan mulai dari Pelabuhan Gilimanuk hingga Ketapang. Kemudian mengawasi perbatasan NTB untuk mencegah preventif kejahatan.
Command Center 91
Polri kembali mengaktifkan Command Center 91 selama Operasi Puri Agung 2024 berlangsung untuk pengamanan KTT WWF.
"Operasi Puri Agung merupakan operasi kepolisian terpusat, operasi dengan Sandi Puri Agung ini sengaja dibentuk guna menjamin pemeliharaan keamanan yang dilaksanakan selama KTT World Water Forum berlangsung," kata Kepala Posko Command Center 91 Operasi Puri Agung 2024, Brigjen Muhammad Firman pada Kamis, 16 Mei 2024, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Firman menyebut sebanyak 5.791 personel yang tergabung dalam delapan satgas dan dua satgas wilayah dikendalikan melalui Posko Command Center 91. Posko ini juga dapat memonitor langsung setiap kegiatan seluruh anggota yang sudah disebar di seluruh klaster.
Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.
"Kemudian untuk memonitor kegiatan pengamanan ini tidak hanya objek kegiatan tapi di objek-objek penginapan para delegasi nanti," kata dia.
Firman mengatakan posko Command Center 91 juga terkoneksi dengan kamera pemantau atau CCTV yang berada di Bali. Dia menyebut monitor ini penting ketika ada permasalahan, ancaman, dan gangguan di lapangan dapat dikendalikan dengan cepat.
"Anggota sudah disebar berdasarkan surat perintah yang sudah dikeluarkan, kemudian untuk memonitor dan melaporkan situasi ada beberapa alat komunikasi untuk memonitor mereka, berupa HT, kemudian CCTV yang terkoneksi dengan posko, kemudian CCTV yang terpasang di objek-objek tertentu, kemudian HT yang terkoneksi video analytic," kata dia.
Menurut Firman, keberadaan posko ini juga untuk menjamin kegiatan aktivitas masyarakat tidak terganggu selama KTT WWF berlangsung, yaitu pada 18-25 Mei 2024. Dia berharap masyarakat Bali mendukung dan menjaga acara internasional ini untuk menambah citra baik Indonesia di mata dunia.
"Keberadaan operasi ini menjamin aktivitas dari masyarakat tidak terganggu, kemudian menjamin pelaksanaan KTT ini berlangsung dengan aman. Sehingga beriringan ini tentunya pengendalian anggota di lapangan tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat juga di lapangan," kata Firman.
ADIL AL HASAN | KHUMAR MAHENDRA | ANTARA
Pilihan Editor: Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan