TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo memprediksi puncak arus mudik terjadi pada Senin 8 April 2024. Namun, ia mengatakan, pergerakan sudah mulai sejak 6 April 2024.
"Puncak mudik tahun ini Senin tanggal 8 karena perkiraan lebaran tanggal 10," kata Syafrin di Hutan Kota, Komplek GBK, Senayan, Jakarta, Senin 25 Maret 2024.
Syafrin mengatakan, puncak lebaran biasanya terjadi tiga hari sebelum lebaran. Lebaran diperkirakan tanggal 10 sehingga tanggal 8 akan terjadi puncak arus mudik.
Menghadapi hal itu, Dishub DKI Jakarta melakukan berbagai upaya. Dishub akan menambah petugas untuk mengatur lalu lintas. Dishub juga akan menyediakan 150 unit bus cadangan. Sejauh ini ada sekitar 2.258 bus yang disediakan untuk para pemudik. "Kita siapkan cadangan untuk jaga-jaga," ujarnya.
Bus cadangan diperlukan karena akan ada arus mudik ke arah timur. Sehingga dikhawatirkan pada 5 dan 6 bus dari Jawa akan terhambat karena harus melalui lintasan arteri. "Lintasan itu akan pada tinggi dengan adanya sepeda motor," kata Syafri.
Di samping itu, Syafri mengatakan, Dishub juga melakukan upaya untuk menjaga keselamatan penumpang. Caranya mewajibkan bus memenuhi inspeksi keselamatan atau Ramcek.
Ramcek sudah dilakukan sejak 18 Maret hingga 28 Maret 2024. Tercatat baru 33,5 persen yang layak keselamatan. Sisanya masih perlu perbaikan. "Namun perbaikannya tidak mayor. Seperti alat pemecah kaca yang tak ada. Itu tinggal nanti dibeli," ujarnya.
Pilihan Editor: Pemprov DKI Tambah Armada Bus Mudik Gratis, Pendaftaraan Akan Kembali Dibuka