Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teladan Ayah Tempa Kedisiplinan Yasonna

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – Kepemimpinan Yasonna Hamonangan Laoly di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) tersisa sekitar 10 bulan hingga Oktober 2024. Namun, kinerjanya selama ini telah menghasilkan sederet prestasi.

Penghargaan yang ia raih antara lain Kaanib ng Bayan atau Ally of the Nation dari Presiden Filipina Duterte atas kontribusinya terkait kebijakan imigrasi kepada warga negara Filipina, serta penghargaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi.

Prestasi merupakan buah dari kerja keras Yasonna selama berkarier. Adapun terbiasa kerja keras adalah hasil tempaan ayahnya yang selalu mengajarkan dia untuk bertahan hidup. 

Yasonna lahir pada 27 Mei 1953 dari ayah bersuku Nias bernama F. Laoly dan ibu bersuku Batak bernama R. Sihite. Ayahnya bekerja sebagai polisi berpangkat rendah. Hanya mencapai pangkat mayor ketika pensiun. 

Yasonna merupakan sulung dari enam bersaudara. Sebab itu, ayahnya harus mencari uang tambahan demi menghidupi keluarga. Gajinya sebagai polisi tidak cukup, kendati keluarga mereka dapat menempati Asrama Polisi Sambas, Sibolga, Sumatera Utara.

Sang ayah kemudian mencoba berdagang minyak goreng yang dibeli dari salah satu kerabatnya. Sebagai anak tertua, Yasonna dilibatkan dalam bisnis ini. Ia bersama ayahnya seringkali berboncengan menggunakan sepeda mengambil minyak goreng kiriman tersebut. “Awalnya hanya beberapa kaleng, lama-lama makin banyak, puluhan,” kata Yasonna kepada Tempo, di awal 2024.

Setelah mengambil kaleng minyak goreng, mereka tidak langsung menjualnya. “Dibersihkan dulu minyak gorengnya, pakai air sumur,” Yasonna mengimbuhkan. 

Kerja keras ini dijalankan Yasonna dan ayahnya bertahun-tahun, hingga akhirnya sang ayah mampu membeli rumah, dan usaha minyak goreng tersebut kian berkembang. “Pengalaman ini mengajarkan spirit untuk berjuang dan bertahan hidup. Jadi bapak menafkahi kami dengan bekerja keras. Itu jalur yang benar, kerja keras,” Yasonna mengisahkan.

Selain kerja keras, ayahnya juga dikenal pribadi yang keras, terutama ihwal kedisiplinan. “Saya juga dipaksa sebagai orang kristen nggak boleh absen sekolah minggu. Jadi, kami dididik dengan disiplin sejak awal, diajarkan nilai-nilai kerja keras dan integritas,” tuturnya.

Dengan latar belakang keluarga penganut nasrani yang taat, ayahnya menyiapkan Yasonna untuk berkarier sebagai pendeta. “Ayah saya yang minta, dia kan penatua gereja. Karena saya anak tertua maka istilahnya jadi persembahan sulung.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ambisi tersebut akhirnya buyar. Ketika Yasonna lulus SMA dan berkunjung ke rumah kakak sepupu di Medan, mendapat wejangan agar berkuliah saja. “Dia bilang belum banyak marga Laoly jadi sarjana,” Yasonna mengenang kejadian tersebut. 

Ia kemudian mengunjungi Universitas Sumatera Utara dan terpesona melihat bangunan serta denyut kehidupan para mahasiswa. Yasonna langsung pulang ke Sibolga untuk memberitahu ayahnya. “Saya pulang dan tidak mau jadi pendeta, ayah marah. Ibu yang bujuk. Akhirnya saya bisa kuliah di fakultas hukum,” ucapnya.

Perubahan cita-cita ini pada akhirnya menjadi jalan karier bagi Yasonna. Terlebih, ia dibekali kedisiplinan dan semangat kerja keras hasil didikan ayahnya. Lulus kuliah pada 1978, ia menjadi pengacara. Kemudian diterima sebagai Pembantu Dekan I di Universitas HKBP Nommensen Medan.

penghasilan tambahan. Padahal di Indonesia ia menjabat Pembantu Dekan. “Saya jualan koran di Amerika. Sepanjang itu halal, kerjakan dengan baik. Kerja keras itu mutlak,” katanya kepada Tempo.

Bersekolah di luar negeri menjadi cita-citanya sejak kecil. Ia terpesona mendengar cerita saudara ibunya tentang kemajuan di Amerika Serikat. Kesempatan itu akhirnya tercapai ketika menjadi pembantu dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen pada 1980-an. Semestinya rekan lainnya yang berangkat, namun bahasa Inggrisnya tidak fasih. Akhirnya Yasonna jadi pengganti lantaran ia telah lama menyiapkan diri belajar bahasa Inggris.

Keputusan tersebut tidak salah. Pulang membawa gelar Master Virginia Commonwealth University pada 1986, Yasonna sekaligus mencetak prestasi sebagai Oustanding Graduate Student. “Langsung saya kirim pesan ke rektor bahwa saya dapat penghargaan. Datang surat dua minggu kemudian untuk lanjutkan S3 (gelar doktor),” ucapnya.

Kini, di ujung pengabdiannya sebagai menteri, Yasonna mengingatkan kalangan muda memelihara semangat serupa seperti ajaran ayahnya. “Kuncinya adalah disiplin sejak awal, diajarkan nilai-nilai kerja keras dan integritas,” ujarnya. 

Salah satu nilai penting integritas, kata Yasonna, dengan berfokus pada satu jabatan. Ketika terpilih menjadi anggota DPRD Sumatera Utara 1999-2004, sejumlah rekannya memberi saran Yasonna tetap menjabat dekan. Ia menolak, menurutnya mengemban dua jabatan tidak efektif. Harus memilih salah satu agar lebih fokus dan berdedikasi. “Jangan serakah. Yang penting lakukan pekerjaan semaksimal mungkin, do the best as you can,” kata dia. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

60 Persen Lulusan BINUS SCHOOL Serpong diterima di Kampus Luar Negeri

19 menit lalu

60 Persen Lulusan BINUS SCHOOL Serpong diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.


Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

26 menit lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang


Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

1 jam lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga


Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

1 jam lalu

Foto: Dok.Detikcom
Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

Siapapun masyarakat Indonesia yang ingin membantu dan ingin membangun pasti diakomodir oleh Partai PDIP


KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

3 jam lalu

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim
KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung


Perjalanan Politik Nikson Nababan Menuju Gubernur Sumatera Utara

14 jam lalu

Perjalanan Politik Nikson Nababan Menuju Gubernur Sumatera Utara

April yang lalu, suasana kediaman Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr. H. Ahmad Sabban El-Ramaniy Rajagukguk, M.A di Simalungun menjadi saksi pertemuan penting antara Nikson Nababan, Ketua DPC PDI Perjuangan Tapanuli Utara, dengan tokoh agama yang berpengaruh.


Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

15 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028.


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

16 jam lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.


DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

17 jam lalu

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terus melakukan upaya dalam penanganan sampah.


Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

17 jam lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan