Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar dan Sivitas Akademika Ramai Kritik Jokowi, Mengingatkan Pesan Bung Hatta untuk Kaum Intelegensia

image-gnews
Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kurun dua pekan terakhir, ramai kalangan intelektual dari kampus, gurubesar dan sivitas akademika mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Beragam protes dilayangkan lantaran Jokowi dinilai telah keluar dari nilai-nilai demokrasi. Gerakan tersebut meluas dan diikuti berbagai perwakilan kampus seperti guru besar, dosen dan mahasiswa.

Upaya kalangan akademisi itu membawa ingatan tentang petuah Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta alias Bung Hatta soal tanggung jawab kaum intelegensia. Dalam pidatonya bertajuk Tanggung Jawab Moral Kaum Inteligensia, Bapak Koperasi itu banyak meninggalkan pesan untuk kaum-kaum terdidik.

Monolog itu Bung Hatta sampaikan saat Hari Alumni I Universitas Indonesia pada 11 Juni 1957. Meski usai syarah tersebut sudah genap 66 tahun, tapi isinya tak lekang oleh zaman. Apa yang disampaikan Tokoh Proklamator 17 Agustus 1945 tersebut masih relevan meski diutarakan setengah abad lebih silam.

Menurut Bung Hatta perkembangan kehidupan banyak diatur menurut plan. Kondisi ini menghendaki pimpinan berdasarkan pengetahuan yang kebanyakan hanya terdapat pada kaum intelegensia atau kalangan terdidik. Oleh karena itu, pertanggungjawaban kaum intelegensia dalam hidup kemasyarakatan di masa datang akan bertambah besar.

“Bukan saja pembangunan ekonomi diatur dan diperhitungkan menurut rencana, tetapi juga tindakan demokrasi politik. Ini menghendaki adanya pimpinan politik yang berjiwa besar dan bermoral tinggi,” kata Bung Hatta.

Bung Hatta mengatakan kaum inteligensia Indonesia mempunyai tradisi yang baik dalam menentukan nasib bangsa. Saat Indonesia masih berselimut kegelapan di masa penjajahan, kaum terpelajarlah yang membuka mata rakyat bahwa mereka berhak atas hidup sebagai bangsa yang merdeka. Berkat kaum intelegensia, Indonesia bisa lepas dari penjajahan.

“Pergerakan politik yang pertama kali menuntut Indonesia lepas dari Belanda, dipimpin oleh tiga orang dari kaum terpelajar pula. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkoesoemo, dan Suwardi Surjaningrat,” kata Proklamator itu.

Bung Hatta lalu berpesan kepada kaum intelegensia, supaya mereka meneruskan tradisi yang gilang gemilang kaum inteligensia terdahulu. Bila kerja kaum intelegensi dahulu adalah merobohkan kekuasaan Hindia Belanda, pekerjaan kaum intelegensi sekarang membangun Indonesia yang adil dan makmur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pokok kemauan dan keberanian itu terletak pada cinta akan kebenaran dan keadilan, sebagai pembawaan orang berilmu cinta akan suatu cita-cita besar yang menjadi penyuluh harapan bangsa,” kata Bung Hatta.

Bagi Bung Hatta, manusia di era “sekarang” adalah bibit di masa mendatang. Menurutnya, memperbaiki kerusakan di era sekarang akan menjamin kesejahteraan bagi generasi yang akan datang. Sebab, kata Bung Hatta, angkatan sekarang memiliki hubungan timbal-balik tanggung jawab kepada angkatan “masa lalu” serta angkatan “yang akan datang”.

Sebagai penerus generasi masa lalu, generasi sekarang harus mewarisi tanah pusaka bangsa kepada generasi mendatang dalam keadaan lebih baik. Sehingga generasi masa mendatang dapat meneruskan pemeliharaan Tanah Air sebagai pusaka bangsa. Demikian pula generasi mendatang yang bakal menjadi generasi “sekarang” berikutnya, juga memiliki kewajiban yang sama.

Pesan Bung Hatta ini bersifat untemporary alias tak terbatas waktu. Meskipun pidato ini diungkapkan puluhan tahun silam, tetapi maksud dan tujuannya dapat disampaikan kepada generasi-generasi setelahnya. Bagi Bung Hatta, penting setiap generasi selalu menjaga Tanah Air untuk generasi setelahnya. Sebab kebaikan atau kerusakan di suatu generasi akan mempengaruhi generasi berikutnya.

“Manusia sekarang adalah bibit bagi masa datang. Hanya dengan memperbaiki yang rusak itu di waktu sekarang, juga dapat dijamin pertumbuhan masyarakat yang sehat ke dalam masa yang akan datang,” ujar Bung Hatta.

Pilihan Editor: Kampus Terus Bergerak Kritik Jokowi, Pengamat Politik: Bentuk Kemarahan, Pilpres yang Dinilai Tanpa Etika dan Ugal-ugalan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.


Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

6 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ditemui di kediaman Calon Presiden Prabowo Subianto, Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.


Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

8 jam lalu

Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Kaesang Pangarep dalam konferensi pers penutupan pembekalan anggota legislatif terpilih PSI di Hotel Aryaduta, Menteng, Jumat, 26 April 2024. Dok. PSI
Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.


1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 jam lalu

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.


Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

20 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

20 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

22 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.


Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

22 jam lalu

Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka masih hadir di kantor Wali Kota Solo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 24 April 2024, usai penetapan oleh KPU kemarin. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.


Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

22 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

23 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.