TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnas Amin, Hamdan Zoelva, mengapresiasi Mahfud Md yang mengundurkan diri sebagai menteri pemerintahan Jokowi. Mahfud memilih fokus sebagai calon wakil presiden nomor urut tiga mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo.
“Saya kira bagus sekali. Siapa pun menjadi menteri ketika mencalonkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden, itu mundur. Itu memenuhi etika yang baik,” kata Hamdan di Rumah Perubahan Amin Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 1 Februari 2024.
Menurut dia, menjadi capres dan cawapres punya aktivitas yang sibuk. Apalagi, kata dia, adanya kemungkinan penyalahgunaan fasilitas negara yang tak disadari. “Sebab itu logikanya memang semua capres dan cawapres itu harus mundur (dari jabatan publik). Saya apresiasi apa yang dilakukan Pak Mahfud, memang sebaiknya begitu,” kata Hamdan.
Menurut Hamdan, politikus saat ini harus mengajari dan meninggalkan rekam jejak cara berpolitik yang baik kepada generasi yang akan datang. Begitu pula, kata dia, Pilpres kali ini harus meninggalkan catatan-catatan yang baik. “Agar tak campur aduk, itu kan jadi persoalan. Sangat baik jika mengundurkan diri sehingga konsentrasi sebagai capres dan tak ada campur aduk antara selaku menteri dan selaku capres,” katanya.
Mahfud Md menyerahkan surat pengunduran diri ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis sore, 1 Februari 2024. Ia menyampaikan terima kasih hingga minta maaf dalam pertemuannya dengan Jokowi.
Usai pertemuan yang berlangsung lebih dari sepuluh menit, Mahfud Md mengatakan persamuhannya dengan Jokowi berlangsung tanpa ada ketegangan. “Kami bicara dari hati ke hati dan penuh kekeluargaan. Kami sama-sama tersenyum,” ujar Mahfud.
BAGUS PRIBADI | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Analisis Drone Emprit di TikTok: Anies-Cak Imin Unggul Jumlah Post, Prabowo-Gibran di Engagement