INFO NASIONAL - Pada tanggal 17 Desember 2023, Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, memainkan peran sentral dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diselenggarakan di Jepang. Kehadiran beliau bukan hanya sekadar menjalin hubungan bilateral, melainkan merangkul kemitraan strategis untuk membentuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi kawasan Asia Tenggara.
KTT ini diwarnai oleh beragam isu strategis, mulai dari ekonomi, keamanan, hingga tantangan global seperti perubahan iklim. Dalam pidatonya, Jokowi menekankan pentingnya kolaborasi dan solidaritas di antara negara-negara anggota ASEAN, menggarisbawahi prinsip-prinsip inklusivitas dan kesetaraan.
Salah satu fokus utama Jokowi dalam KTT ini adalah memperkuat integrasi ekonomi ASEAN-Jepang. Beliau menyoroti potensi kerjasama ekonomi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dan menekankan pentingnya membuka pintu lebih lebar bagi investasi dan perdagangan antarnegara.
"ASEAN dan Jepang memiliki potensi besar untuk bersama-sama menggerakkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Inklusi ekonomi harus menjadi roh dari kemitraan ini, memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Jokowi dengan penuh keyakinan.
Beliau juga menyoroti pentingnya inovasi dan transformasi digital sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi di era ini. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pembangunan infrastruktur teknologi informasi menjadi komitmen bersama untuk meningkatkan daya saing kawasan ASEAN dalam kancah ekonomi global.
Kemanusiaan dan Kesejahteraan: Menjawab Tantangan Global Bersama
Isu kemanusiaan dan kesejahteraan menjadi sorotan utama Jokowi dalam KTT ini. Pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan masih menjadi tantangan bersama yang perlu diatasi dengan pendekatan kolaboratif.
Jokowi menegaskan pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi pandemi. "Tidak ada satu negara pun yang bisa mengatasi pandemi ini sendirian. Kerjasama global dalam distribusi vaksin, transfer teknologi, dan pemulihan ekonomi merupakan kunci untuk keluar dari krisis ini," ucapnya.
Beliau juga menyuarakan kebutuhan akan aksi bersama dalam menghadapi perubahan iklim. "Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya telah merasakan dampak nyata perubahan iklim. Kerjasama dengan Jepang dalam teknologi hijau dan adaptasi iklim akan membantu kami mencapai tujuan berkelanjutan," tambahnya.
Keamanan dan Stabilitas: Menjaga Kedamaian Kawasan
Pertemuan Jokowi dengan pemimpin ASEAN dan Jepang juga membahas isu-isu keamanan regional. Ancaman terhadap perdamaian kawasan, termasuk isu Maritim dan Laut Cina Selatan, menjadi perhatian bersama.
Dalam upayanya mempertahankan perdamaian, Jokowi menekankan pentingnya dialog dan diplomasi sebagai alat utama penyelesaian konflik. "Kami mendukung penyelesaian yang adil dan berkelanjutan atas konflik di Laut Cina Selatan. Dialog antarnegara harus tetap menjadi fondasi penyelesaian masalah-masalah kompleks di kawasan ini," paparnya.
Dengan kesuksesan KTT ini, harapannya adalah ASEAN dan Jepang dapat bersama-sama menjawab tantangan global dan membangun kemitraan yang lebih kokoh. Jokowi memimpin dengan visi yang kuat, menggambarkan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam memajukan kesejahteraan dan keamanan bersama di kawasan Asia Tenggara.(*)