Dia pun menegaskan pihaknya tak pandang bulu dalam melakukan pencabutan baliho. Menurut dia, ada juga baliho milik Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, yang mereka cabut. Kaesang merupakan putra bungsu Jokowi.
“Itu untuk membangun suasana netral sebenarnya. Menurut saya benar juga agar tidak terkesan memihak salah satu partai tertentu, termasuk beberapa titik di Renon, ada (baliho) Kaesang kan kita cabuti juga,” kata dia.
“Termasuk baliho yang ada gambarnya Pak Jokowi pun di baliho PSI (Partai Solidaritas Indonesia) kita cabuti tidak masalah itu. Perintahnya begitu, kita lakukan sesuai dengan apa yang disampaikan ke kita,” ujar Rai.
Persilakan parpol untuk kembali pasang bendera dan baliho
Selain itu, Rai juga menyatakan bahwa pencabutan baliho itu hanya dilakukan saat kunjungan Presiden Jokowi saja. Setelah itu, dia mempersilakan seluruh partai politik untuk memasang kembali baliho dan bendera partainya masing-masing.
“Kan mencabuti bukan merusak, baik-baik kita. Nanti setelah itu silakan dipasang kembali kita tidak merusak kok, karena itu kami melaksanakan tugas sesuai amanah saja, arahan saja. Yang pasti itu sesuai arahan Pak Pj Gubernur Bali terakhir tadi sekitar jam 08.30 Wita,” kata Rai.
Adapun kunjungan Presiden Jokowi ke Bali untuk sejumlah agenda. Yakni meninjau secara langsung proses pembelajaran yang ada di SMK Negeri 3 Sukawati, juga meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar.
Tak hanya itu, Presiden juga menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada para penerima manfaat yang digelar di Balai Budaya Batubulan, Kabupaten Gianyar.
Hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP belakangan disebut memanas. Penyebabnya tak lain karena putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Padahal, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu telah mengusung pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md.