TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menanggapi gesekan dan cap buzzer yang dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ia mengatakan baru tahu tanggapan Cak Imin yang merespons pernyataannya yang minta masyarakat hati-hati dalam memilih pemimpin.
“Gak papa, biasa aja, selama saya meyakini apa yang saya sampaikan sebuah kebenaran ya silakan, menyebutnya apa saja,” kata Yaqut ditemui usai menyampaikan laporan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Meskipun demikian, Yaqut merasa tak ada friksi antara dirinya dengan Muhaimin. “Friksinya di mana sih?” tanya dia singkat.
Tanggapan itu sebelumnya dilontarkan Muhaimin setelah Yaqut meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin pada Pemilu 2024. Yaqut sempat menyinggung soal penggunaan agama sebagai alat untuk meraih kekuasaan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pemilu 2014.
Muhaimin Iskandar akan berpasangan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Anies merupakan Gubernur DKI Jakarta yang kerap dianggap menggunakan politik identitas pada Pilkada 2017.
PKB akan disipilinkan Yaqut
Baca Juga:
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid sempat mempermasalahkan pernyataan Yaqut tersebut. Menurut Jazilul pernyataan Menteri Yaqut menggiring opini yang tidak perlu. Padahal Presiden Joko Widodo alias Jokowi sendiri meminta agar jangan ada politik pecah belah.
"Jangan bikin hoaks. Ini hoaks kok dari negara. Ini hoaks kok dari menteri agama, yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama," kata Jazilul dalam keterangan tertulis pada Senin, 2 Oktober 2023. Ia menggemakan pernyataan Cak Imin di Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu 1 Oktober 2023, yang menyebut omongan Yaqut semacam dari Buzzer.
Jazilul menyatakan akan mendisiplinkan Yaqut setelah melontarkan pernyataan di Solo pada pekan lalu. Wakil ketua umum PKB mengatkan pernyataan Yaqut itu membuat bingung masyarakat.
"Kalau sebagai kader PKB kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisiplinan. Dan publik tentu akan memberikan penilaian. Menurut saya itu yang lebih penting. Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung," kata Jazilul.
Yaqut berkeras tak akan cabut pernyataannya
Yaqut sekali lagi menegaskan tidak akan mencabut pernyataan yang ia sampaikan pekan lalu di Solo itu. Dalam pernyataannya itu, ia menyatakan masyarakat perlu pemimpin dengan cara-cara yang baik, dengan cara-cara yang rasional bukan hanya tampilan fisik.
“Penting untuk disampaikan karena berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara,” kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor itu. Ia menambahkan hanya akan memenuhi panggilan PKB jika ada surat resmi yang dia terima.
Yaqut Cholil Qoumas mengaku belum menerima panggilan dari PKB sampai hari ini. Adapun mengenai pertemuan dia dengan Jokowi pada sore ini, Yaqut mengatakan dirinya tidak membahas soal PKB. Ia mengklaim hanya membahas urusan-urusan program kementerian.