TEMPO.CO, Sukoharjo - Tim Detasemen Khusus Antiteror atau Densus 88 Mabes Polri menangkap satu orang lagi yang diduga teroris pada Kamis siang, 3 Agustus 2023. Pria berinisial AG ditangkap Tim Densus 88 di rumah kontrakannya di Dukuh Keden Lama, Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Adanya penangkapan seorang terduga teroris kali ini dibenarkan Ketua RT 1/RW 7, Dukuh Keden Lama, Desa Gentan, Tri Ngadiyo. Diketahui AG ditangkap pada sekitar pukul 14.00 WIB. "Menurut informasi dari Bhabinsa disinyalir Bapak AG itu ada perkumpulan yang mana Pak AG sudah dikondisikan pihak Densus 88. Ini hanya dalam agenda untuk mendapatkan barang bukti," kata Tri Ngadiyo ketika ditemui awak media di lokasi rumah kontrakan, Kamis, 3 Agustus 2023.
Tri Ngadiyo mengatakan AG tinggal di wilayah itu sudah sekitar dua tahun dan mengontrak rumah salah seorang warga. Namun ia mengaku tidak mengetahui pasti apa pekerjaan AG. Menurutnya AG merupakan sosok yang tertutup dan jarang bergaul. "Sama tetangga enggak kenal. Tertutuplah," tuturnya.
Menyusul penangkapan AG pada sekitar pukul 14.00 WIB, Tim Densus 88 kemudian menggeledah rumah kontrakan AG pada sekitar pukul 17.00 WIB. Menurutnya ada sejumlah barang yang disita Tim Densus 88 yaitu laptop, kotak amal, dan handphone.
Sementara pemilik rumah yang dikontrak AG, Joko Mulyono, membenarkan ada penangkapan AG pada sekitar pukul 14.00 WIB. Namun Joko mengaku tidak mengetahui detail proses penangkapan AG seperti apa. "Nek saya denger-denger katanya dari Densus 88 Mabes Polri, tapi penangkapannya sejak kapan saya juga ndak tahu. Tapi tadi sekitar jam 2, tapi kan yang punya kontrakan ndak dilibatkan, tahu-tahu sudah diambil," tutur Joko.
Joko mengatakan AG sudah mengontrak di rumahnya selama tiga tahun. Sepengetahuan Joko, AG sehari-hari bekerja serabutan. "(Pekerjaannya apa?) Serabutan, wiraswasta," katanya.
Sedangkan untuk keseharian, Joko menilai pribadi AG memang cenderung tertutup dan jarang bergaul dengan tetangga. "Ya sebetulnya orangnya baik, cuma kerja-kerja seperti ini saya enggak tahu. Memang kegiatannya agak tertutup. Tapi selama tiga tahun ngontrak di tempat saya itu orangnya tidak bermasalah. Untuk aktivitas di kampung ndak aktif. Cuma putranya yang ikut-ikutan gitu. Kalau kegiatannya enggak pernah. Terbatas," kata Joko.
Pilihan Editor: Densus 88 Geledah Rumah 2 Terduga Teroris Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar