TEMPO.CO, Semarang - Ruangan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Semarang Direktorat Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan disegel setelah operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa, 11 April 2023. Dalam OTT itu, komisi anti rasuah mengamankan sejumlah pihak dan uang dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing.
Pintu ruangan Kepala Balai BTP itu ditempel stiker bertuliskan "Dalam Pengawasan KPK." Stiker tersebut dipasang melintang pada dua daun pintu yang tertutup. Namun, bagian tengah stiker tersebut nampak telah rusak.
Sementara tali plastik warna merah dililitkan pada dua gagang pintu kaca tersebut. Tali tersebut diikat pada ujungnya.
Suasana Kantor di Jalan Prambanan Barat Raya Nomor 1A Kota Semarang itu cukup lengang pada Rabu, 12 April 2023. Menurut pegawai yang hari ini hadir di kantor itu, tak ada pimpinan DJKA yang hadir. Sehingga tak ada yang berani memberikan pernyataan terkait operasi tangkap tangan kemarin.
Menurut mereka, hari ini hanya beberapa petugas keamanan, kebersihan, supir, peserta magang, dan karyawan kantin yang hadir. Pegawai lainnya disebut bekerja dari rumah atau sedang dinas luar kota.
KPK tahan 3 pihak plus sita uang tunai
Juru Bicara KPK, Ali Fikri menyatakan setidaknya terdapat tiga pihak yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan tersebut.
"Di antaranya pejabat Balai DJKA Jawa Tengah, pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek pekerjaan perkeretapiaan, dan pihak swasta," kata Ali.
Tim penyidik juga menyatakan menyita sejumlah uang tunai sebagai alat bukti dugaan suap dalam OTT tersebut.
"Uang yang diamankan sebagai bukti dalam bentuk rupiah dan mata uang asing," ujar Ali.
KPK langsung menghitung nominal uang tunai yang disita tersebut. Nilai uang tersebut kemudian dikonfirmasi kepada pada pihak yang terjaring OTT tersebut. Akan tetapi mereka belum mengumumkan berapa total nilai uang yang mereka sita.
KPK telah membawa para pihak yang terjaring dalam operasi tangkap tangan itu ke Jakarta. Begitu juga dengan barang bukti berupa uang.
Suap tersebut diduga terkait dengan proyek track layout Stasiun Tegal, Jawa Tengah. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyatakan pihaknya akan mengumumkan konstruksi perkara kasus ini jika semuanya telah jelas.
"Sementara kami masih memeriksa, mohon bersabar setelah terang duduk perkaranya kami infokan lebih lengkap," ujar Nurul.