TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bersua dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin, 10 April 2023. Selain silaturahmi, Hary mengatakan kunjungannya turut membahas ihwal koalisi besar.
Menurut Hary Tanoe, koalisi besar penting demi menjaga kontinuitas NKRI. Utamanya, kata dia, menjaga kesinambungan program-program yang dibangun di pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
“Yang paling penting tentunya pembahasan tentang bagaimana ke depan bisa bekerja sama secara politik yang beliau tadi sampaikan koalisi besar, yang tentunya penting dalam menjaga kontinuitas NKRI,” kata Hary di Kantor DPP Partai Golkar, Senin, 10 April 2023.
Adapun gagasan koalisi besar mencuat usai Presiden Joko Widodo alias Jokowi merestui peleburan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan Koalisi Indonesia Bersatu. KIR terdiri atas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa, sementara KIB digawangi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Hary menyebut partainya akan terus menjalin komunikasi intensif dengan pimpinan Partai Golkar. Pun dengan Partai Gerindra yang sebelumnya sudah disambangi Perindo pada Rabu, 5 April 2023 lalu.
“Ke depan akan diadakan terus komunikasi dengan pimpinan Golkar dan para pimpinan koalisi satunya, Gerindra, karena sudah bertemu antara kedua koalisi ini,” kata dia.
Airlangga mengamini Hary bahwa persamuhan keduanya turut membahas koalisi besar. Dia mengatakan Golkar dan Perindo saling bertukar pikiran mengenai rencana ke depan dari koalisi yang ada, baik KIB maupun koalisi besar.
Dia menjelaskan, Golkar dan Perindo punya komitmen terus mendukung pemerintahan Jokowi. Komunikasi antar partai disebut Airlangga diperlukan demi mewujudkan hal tersebut.
“Tadi disampaikan bahwa koalisi besar itu penting, koalisi Indonesia itu penting karena Indonesia ini negara besar dan koalisi besar itu diperlukan agar bisa menerobos tantangan yang ada,” kata Airlangga.
Pilihan Editor: Andi Arief Sarankan Anas Urbaningrum Minta Maaf ke SBY saat Bebas