"Intimidasi di lapangan, dalam segala bentuknya harus dihentikan, karena tak sejalan dengan perlindungan hak atas rasa aman," kata para akademisi ini. Beberapa akademisi yang menyampaikan seruan ini berasal dari kampus UGM, Universitas Papua, Unpad, Universitas Negeri Jakarta, IPB, UII, dan Universitas Indonesia.
Kondisi Desa Wadas
Staf Divisi Kampanye dan Jaringan LBH Yogyakarta, Dhanil Al Ghifary, menggambarkan situasi terkini di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Hingga Kamis, kondisi di Desa Wadas masih dijaga oleh aparat kepolisian.
“Kalau kondisi pastinya kita masih belum tahu, karena kita juga masih dalam perjalanan juga ke Wadas,” ujar dia saat dihubungi pada Kamis, 10 Februari 2022.
Namun, Dhanil yang juga kuasa hukum warga Wadas melanjutkan, berdasarkan informasi, pagi ini sudah ada beberapa rumah warga Desa Wadas yang didatangi oleh orang tak dikenal. “Mereka dimintai Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) sama dipaksa untuk tanda tangan begitu berkas,” katanya.
Selain itu informasi lainnya adalah beberapa warga juga ikut bersiaga, karena di depan rumah mereka masih dipenuhi aparat kepolisian. “Dan juga orang tak dikenal. Sementara kondisinya seperti itu,” tutur Dhanil
Peristiwa itu berawal dari penolakan warga Desa Wadas mengenai pengukuran lahan rencana penambangan untuk Bendungan Bener, yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pengukuran itu dilakukan dengan pengawalan ratusan aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP, hingga berujung ricuh pada Rabu, 9 Februari.
Bahkan sebanyak 64 warga di Desa Wadas ditangkap polisi saat pengukuran lahan rencana penambangan untuk Bendungan Bener. Dari jumlah tersebut sepuluh di antaranya masih di bawah umur.
Polisi juga turut menangkap pendamping hukum dari LBH Yogyakarta. "Sebanyak 64 orang ditangkap, di antaranya anak di bawah umur ada 10," ujar pengacara publik dari LBH Yogyakarta, Julian Dwi Prasetya pada Rabu.
Penangkapan tersebut terjadi ketika petugas Badan Pertanahan Nasional melakukan pengukuran lahan yang rencananya akan ditambang. Polisi berdalih terjadi gesekan antara warga penolak dan pendukung penambangan.
Sejumlah warga ditangkap ketika berdoa bersama di masjid. Sementara sebagian ditangkap polisi yang berseragam dan tanpa seragam di rumah-rumah warga Desa Wadas. Namun, menurut informasi terbaru, semua orang yang ditangkap tersebut sudah dibebaskan Rabu sore.
Baca: 55 Akademisi Desak Proyek Bendungan Bener di Desa Wadas Ditinjau Ulang
FAJAR PEBRIANTO| MOH KHORY ALFARIZI