Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KSAD Dudung Beberkan Alasan Bikin Lagu Ayo Ngopi yang Sempat Viral

image-gnews
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan sambutan saat peluncuran buku bertajuk
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan sambutan saat peluncuran buku bertajuk "Dudung Abdurachman: Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi" di Jakarta, Sabtu, 29 Januari 2022. ANTARA/Galih Pradipta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, menceritakan alasan mengapa ia menciptakan lagu yang sempat viral berjudul Ayo Ngopi.

Menurut dia, lagu itu dibuat khusus karena kopi merupakan salah satu produk unggulan dari Indonesia.

"Saya tidak sekedar membuat lagu, kopi ini merupakan produk Indonesia yang harus kita pertahankan dan banggakan. Waktu saya jadi Gubernur, Pangkostrad, Pangdam, setiap di kantor itu pasti ada kopi daru seluruh daerah," ujar dia dalam acara Coffee Morning di Kantor Mabes TNI AD, Senin, 7 Februari 2022.

Selain itu, Dudung melanjutkan, kopi juga saat ini sedang digandrungi oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa. "TNI, Polri, sampai teman-teman media juga lagi suka minum kopi, tanpa gula ya, karena kalau pakai gula itu menjadi racun," katanya.

Seperti diketahui, lagu tersebut sempat viral di media sosial YouTube. Berdasarkan lirik lagu yang didengarkan, inti dari lagu Jenderal Dudung adalah kopi bisa menyelesaikan berbagai masalah. Lagu tersebut sudah diunggah sejak November tahun lalu oleh Erick Simanjuntak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Dudung, ada banyak jenis kopi di Indonesai, dari berbagai daerah, sehingga dapat membangkitkan kebhinekaan. "Kopi ini bisa menghadirkan keindonesiaan, itu alasan saya membuat lagu Ayo Ngopi waktu jado Pangdam Jaya. Itu lirik saya sendiri yang buat" tutur Dudung.

Namun, kata Dudung, meskipun sudah viral, lagu tersebut sebenarnya belum resmi dirilis. "Tapi nanti kalau mau lihat aslinya kita akan tayangkan. Jadi belum lauching," ujar KSAD Dudung Abdurachman.

Baca juga: KSAD Dudung Berharap Perburuan KKB Terus Dilakukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kata Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Soal Rencana Pembentukan Angkatan Siber

5 jam lalu

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto memberikan keterangan pers saat kedatangan pilot Susi Air yang disandera TPNPB-OPM, Philip Mark Mehrtens di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 21 September 2024. TEMPO/Ilham Balindra
Kata Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Soal Rencana Pembentukan Angkatan Siber

Hadi Tjahjanto mengatakan angkatan siber ibarat pasukan yang disiapkan menghadapi perang pikiran.


Klaim TPNPB-OPM dan TNI Soal Dugaan Suap dalam Pembebasan Pilot Susi Air

7 jam lalu

Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens berbicara dalam konferensi pers terkait pembebasan dirinya dari penyanderaan Tentara Pembebasan Nasionanl Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di  Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu, 21 September 2024. ANTARA/Marcell
Klaim TPNPB-OPM dan TNI Soal Dugaan Suap dalam Pembebasan Pilot Susi Air

TPNPB-OPM mengaku tak akan percaya lagi kepada Egianus Kogoya karena membebaskan pilot Susi Air tak sesuai dengan proposal.


Kisah 19 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

7 jam lalu

TPNPB OPM bersama Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang menjadi sandera setahun terakhir. Dokumentasi TPNPB OPM
Kisah 19 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

Kisah penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dimulai 7 Februari 2023, dan dibebaskan 21 September 2024.


KPAI Minta Bareskrim Ikut Menyelidiki Kasus Kematian Anak di Medan yang Diduga Dianiaya Anggota TNI

9 jam lalu

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mendesak pengusutan kasus tewasnya MHS (15 tahun) dan anak (12 tahun) serta cucu (2 tahun) wartawan Tribrata TV, di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
KPAI Minta Bareskrim Ikut Menyelidiki Kasus Kematian Anak di Medan yang Diduga Dianiaya Anggota TNI

KPAI meminta Bareskrim ikut mengusut kasus kematian MHS 15 tahun, yang tewas setelah diduga dianiaya anggota TNI.


Penyusunan Angkatan Siber TNI Berlanjut di Pemerintahan Prabowo, Digadang-gadang Jadi Matra Keempat TNI

15 jam lalu

Ilustrasi angkatan siber TNI. ANTARA
Penyusunan Angkatan Siber TNI Berlanjut di Pemerintahan Prabowo, Digadang-gadang Jadi Matra Keempat TNI

Angkatan Siber TNI telah direncanakan sejak beberapa tahun terakhir. Pembentukannya akan terus berlanjut pada era Prabowo.


TNI Jelaskan Alasan Proses Pembebasan Pilot Susi Air Butuh Waktu Lama

1 hari lalu

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto memberikan keterangan pers saat kedatangan pilot Susi Air yang disandera TPNPB-OPM, Philip Mark Mehrtens di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 21 September 2024. TEMPO/Ilham Balindra
TNI Jelaskan Alasan Proses Pembebasan Pilot Susi Air Butuh Waktu Lama

TNI mengungkap alasan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens membutuhkan waktu yang lama.


BNPT Apresiasi Kerja Sama TNI-Polri dalam Pembebasan Pilot di Papua

1 hari lalu

Kepala BNPT, Irjen Pol. Eddy Hartono, memberikan apresiasi atas keberhasilan TNI-Polri dalam pembebasan Kapten Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang dilakukan pada Sabtu, 21 September 2024. Dok. BNPT
BNPT Apresiasi Kerja Sama TNI-Polri dalam Pembebasan Pilot di Papua

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Pol. Eddy Hartono, memberikan apresiasi terhadap kolaborasi yang kuat antara TNI dan Polri dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.


TNI Bantah Suap OPM Kelompok Egianus Kogoya dalam Pembebasan Pilot Susi Air

1 hari lalu

Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens (kiri) yang disandera OPM di Nduga sejak Februari 2023 telah dibebaskan TNI-Polri, Sabtu, 21 September 2024. Pilot tersebut sudah berada di Timika dan akan diterbangkan ke Jakarta. Istimewa
TNI Bantah Suap OPM Kelompok Egianus Kogoya dalam Pembebasan Pilot Susi Air

Jubir TPNPB-OPM mengklaim bahwa TNI dan Polri memberikan sejumlah uang kepada Egianus Kogoya dan kelompoknya dalam pembebasan pilot Susi Air.


Maraknya Represifitas Aparat, Tim Advokasi Untuk Demokrasi Serukan Penegakan Hukum yang Lebih Inklusif

2 hari lalu

Polisi menangkap seorang mahasiswa saat ratusan mahasiswa dari elemen mahasiswa gabungan menggelar demonstrasi Sembilan Tahun Pemerintahan Jokowi, di kawasan Patung Kuda, Monas, Jumat 20 Oktober 2023. Aksi ini bertepatan dengan momentum 9 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden. Mahasiswa berpandangan bahwa Jokowi telah mengkhianati reformasi. Terbukti dari berbagai kemunduran dan kebobrokan dari segi Hukum, HAM, Komersialisasi Pendidikan, Represifitas Aparat, Konflik Agraria, dan Investasi Yang Membelakangi hak-hak rakyat. TEMPO/Subekti.
Maraknya Represifitas Aparat, Tim Advokasi Untuk Demokrasi Serukan Penegakan Hukum yang Lebih Inklusif

Tim Advokasi Untuk Demokrasi menyelenggarakan diskusi untuk pemantauan dan pendampingan terhadap kekerasan yang dilakukan aparat keamanan.


Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air, Jokowi: Setiap Kegiatan di Papua Harus Didampingi TNI-Polri

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo ditemui di Istana Merdeka Jakarta, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air, Jokowi: Setiap Kegiatan di Papua Harus Didampingi TNI-Polri

Pascapembebasan Pilot Susi Air, Jokowi mengatakan bahwa dirinya selalu menekankan setiap kegiatan di Papua harus didampingi oleh aparat keamanan.