Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum 1965, PKI Pernah Terlibat dalam Dua Pemberontakan Ini

image-gnews
Petugas mengecat Monumen Korban Keganasan PKI Tahun 1948 di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin
Petugas mengecat Monumen Korban Keganasan PKI Tahun 1948 di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang terjadi pada 1965 selalu dikait-kaitkan dengan keterlibatan Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun tidak dapat dipungkiri peran PKI dalam sejarah perpolitikan Indonesia cukup besar.

 

PKI lahir ketika Indonesia masih dijajah oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1920-an. Dilansir dari marxist.org, PKI terbentuk dari kerja sama antara serikat dagang dan ISDV (Indonesische Sociaal Democratische Vereniging), yang keduanya terbentuk setelah Revolusi Rusia 1917. Pada waktu itu, anggota PKI terdiri dari kaum buruh dan petani.

Keanggotaan PKI bisa dibilang cukup unik apabila dibandingkan dengan partai komunis lain di Eropa. Partai komunis di negara-negara timur, termasuk Indonesia, tidak hanya berkepentingan untuk memperjuangkan kelas pekerja saja, tetapi juga petani. Karena itu, mereka tidak bisa mengandalkan teori dan pengalaman komunisme yang ditemui di Eropa. Mereka harus menyesuaikan upaya perjuangan kelas dengan kondisi-kondisi unik yang ada di negara-negara belahan Bumi timur.

Berdasarkan hal tersebut, PKI terlibat dalam beberapa momen penting dalam sejarah sosial dan politik Indonesia. Pada 1926, PKI memimpin pemberontakan terhadap Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Pemberontakan yang berlangsung di Jawa Barat dan Sumatra Barat tersebut berhasil ditumpas oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Para simpatisan PKI yang terlibat pun dikirim ke Boven Digul. Setahun kemudian, pada 1927, PKI resmi dilarang oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.

PKI kembali menjadi partai setelah Indonesia merdeka. Namun mereka terlibat dalam aksi pemberontakan di Madiun pada 1948. Hal ini didasari hasil Perjanjian Renville yang dianggap merugikan serta membuat wilayah Indonesia menyusut dan berujung pada jatuhnya Kabinet Amir Sjarifudin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amir Sjarifudin pun membentuk Front Demokrasi Rakyat pada 28 Juni 1948. Amir yang dekat dengan tokoh PKI, Muso, ingin menyebarkan ajaran komunisme di Indonesia. Pemberontakan PKI Madiun pun pecah pada 18 September 1948 namun berhasil ditundukkan oleh TNI pada 30 September 1948.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga:

Duka Maria dan Rukmini, Dua Wanita Istimewa Pierre Tendean

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

18 jam lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

15 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

35 hari lalu

Jalur trem yang pernah digunakan di Jakarta dari zaman Hindia Belanda hingga awal masa kemerdekaan Indonesia yang terdapat di Kota Tua, Jakarta Barat. (TEMPO/Mila Novita)
Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.


Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

38 hari lalu

Deretan rumah di sekitar Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, yang akan terdampak pembangunan rel ganda Bogor-Sukabumi, Jumat 8 November 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

Meskipun berada di kaki gunung, letak Kota Sukabumi cukup strategis karena berada alur lintasan Ibukota Provinsi Jawa Barat dengan Ibukota Jakarta.


Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

38 hari lalu

Wahana bianglala di Alun-alun Batu Kota Malang pada malam hari, Senin, 15 Juli 2019. TEMPO/Abdi Purmono
Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.


Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

40 hari lalu

Film Darah dan Doa karya Usmar Ismail. wikipedia
Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

Pengambilan gambar film Darah dan Doa dijadikan peringatan Hari Film Nasional setiap 30 Maret


Enik Waldkonig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

43 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldkonig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldkonig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

44 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


Banjir di Semarang, Dua Perjalanan Kereta Api ke Madiun Terlambat

56 hari lalu

Seorang petugas berusaha membersihkan air di area lorong keberangkatan penumpang kereta api di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan maupun keberangkatan. ANTARA/Makna Zaezar
Banjir di Semarang, Dua Perjalanan Kereta Api ke Madiun Terlambat

Banjir di Semarang menyebabkan dua perjalanan kereta api ke Madiun terlambat.


58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

57 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru