TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Papua, Hasmi, memberikan sejumlah saran agar penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX 2021 atau PON Papua tidak menyisakan tsunami kasus Covid-19.
“Ada beberapa mungkin jadi masukan kami dari epidemiolog bahwa 3T (testing, tracing, treatment) harus masif di daerah venue PON,” kata Hasmi dalam diskusi, Jumat, 24 September 2021.
Hasmi mengatakan, strategi dalam meningkatkan cakupan vaksin juga harus dilakukan agar terbentuk kekebalan kelompok. Saat ini, Hasmi menilai sudah ada usaha pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di sekitar lokasi acara PON XX.
Per Agustus 2021, cakupan vaksinasi di kabupaten dan kota area PON masih 18 persen. Mendekati pelaksanaan PON, kata Hasmi, angkanya sudah 30 persen lebih. Di Kota Jayapura, misalnya, cakupan vaksinasi dosis pertama sebelumnya hanya 30 persen. “Tadi malam sudah mencapai 65 persen untuk cakupan vaksin dosis satu,” ujarnya.
Adapun dosis kedua di hampir semua kabupaten venue PON masih di bawah 50 persen. Kabupaten Merauke, menurut Hasmi, menjadi wilayah penyelenggaraan PON dengan cakupan vaksinasi tertinggi untuk dosis kedua, yaitu di atas 40 persen.
Saran berikutnya, Hasmi meminta agar pemerintah memperhatikan kebutuhan tes Covid-19, seperti mesin, reagen, dan catridge di lokasi yang menjadi venue PON. Pasalnya, Kabupaten Merauke sempat mengalami kerusakan dan kekosongan stok catridge untuk PCR. Akibatnya, tes Covid-19 di sana menjadi terhambat.
Hasmi juga menyarankan ada kerja sama lintas sektor, baik TNI, Polri, dan relawan dalam penegakan protokol kesehatan saat PON berlangsung. Kemudian tetap melakukan edukasi dan komunikasi risiko pada masyarakat, baik sebelum, saat, dan sesudah PON.
Hal yang paling utama, Hasmi menyarankan agar ada kesadaran kolektif dan partisipasi warga terutama dalam pelaksanaan PON XX untuk melaksanakan prokes dan vaksinasi. “Kami di Papua harus punya prediksi terburuk pasca PON, karena hampir pasti menyisakan masalah kesehatan yang mungkin lebih dibanding sebelumnya,” kata dia.