Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dikhawarirkan Terjadi Abrasi Sejumlah Pantai di Bali

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, DENPASAR:Lembaga Swadaya Masyarakat Wahana Lingkugan Hidup (WALHI) Bali meminta Bupati Badung untuk membuka dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) proyek penangkapan pasir di Pantai Kuta, terutama mengenai pengambilan pasir di dasar laut di perairan Pantai Geger, Sawangan, yang akan dipindahkan ke Kuta.Menurut Direktur WALHI Bali, Agung Wardana, dari dokumen AMDAL itu akan bisa diketahui dampak lingkungan dari perubahan kondisi dasar laut akibat penyedotan. Kita juga bisa tahu apa antisipasi yang dilakukan pemerintah, ujarnya, Rabu (3/9).Dalam surat bernomor : 28/ ED/ WALHI-Bali/ IX/2008 itu disebutkan, WALHI merasa berhak meminta dokumen AMDAL dibuka kepada public, karena WALHI adalah bagian dari masyarakat Bali yang akan terkenda dampak itu.Sesuai dengan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak atasinformasi lingkungan hidup. Hal itu dikuatkan denganPasal 35 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999tentang AMDAL, yang menegaskan bahwa AMDAL bersifat terbuka untuk umum.Surat ditujukan kepada Bupati Badung sebagai pemberiizin penambangan pasir, dan ditembuskan ke Bapedaldasebagai penyusun AMDAL. Kita berharap mereka mauterbuka, ujar Agung.Dia mengungkapkan, pada kasus-kasus sebelumnya rata-rata pejabat menolak membuka dokumen AMDAL itu bagi publik. Misalnya kasus pembangunan Villa di Pantai Kelating, Tabanan, dan sebuah Villa di Karangasem.Seperti diberitakan sebelumnya, proyek penyelamatanPantai Kuta kini telah mulai dikerjakan. Diantaranyadengan menambang dan memindahkan pasir dari bawah laut di Pantai Geger, Sawangan.Penyedotan pasir di dasar laut sekitar 5 mil dari pantai Geger, Sawangan, Badung, pada kedalaman 30-40 meter. Pasir yang dibutuhkan ubtuk proyek penyelamatan Pantai Kuta senilai Rp 290 milliar itu mencapai 650 ribu meter kubik.Penyedotan dilakukan pada lapisan pasir sampai kedalaman 40 cm saja. WALHI mengkhawatirkan, penambangan pasir itu akan merubah pola arus air laut dan menyebabkan abrasi di sejumlah pantai, serta merusak kondisi biota bawah laut.Dikonfirmasi mengenai surat itu, Kepala bagian HumasPemda Badung, Gde Wijaya, mengaku beum mengetahuinya. Secara prosedural, setelah sampat keSekretariat Pemkab, surat akan diteruskan ke biro tehnisyakni Bapedalda Badung, kemudian diajukan kepada Bupati. Nanti bupati akan memberi petunjuk langkahselanjutnya, kata Gde Wijaya. ROFIQI HASAN
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

6 hari lalu

Ilustrasi hutan mangrove.
Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.


Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, yang ditanami bibit bakau pada Selasa, 12 Desember 2023 (Dok. eFishery dan Bale Mangrove)
Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.


Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Rumah seorang warga Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, pesisir Karawang hancur setelah dihantam ombak dan abrasi. TEMPO/Hisyam Luthfiana
Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi


Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

19 Juli 2023

Pantai Manula, Bengkulu. Traveling. Com
Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

Kementerian PUPR tengah membangun pengaman pantai di Provinsi Bengkulu.


Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

18 Juni 2023

Seorang nelayan Suku Laut Kojong Lingga melaut di pesisir merek ayang terancam tambang pasir. Foto: Yogi Eka Sahputra
Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

Para nelayan ramai menolak kebijakan ekspor pasir laut karena sejumlah alasannya. Mereka juga lakukan unjuk rasa untuk ungkapkan aspirasinya


Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

31 Mei 2023

Sekelompok bulung pelikan berkumpul di pasir timbul Ngurtavur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Selasa, 25 Oktober 2022. Ngurtavur adalah pasir timbul yang muncul setiap terjadi air laut surut jauh atau warga setempat menyebutnya meti, sehingga berbentuk seperti pulau kecil yang dijadikan persinggahan burung pelikan dari Australia dan juga objek wisata terkenal di Maluku Tenggara. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.


Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

20 Mei 2023

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers
Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

Kornea mengandung banyak ujung saraf sehingga goresan kecil pun bisa terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan.


Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

5 Januari 2023

Suasana jalan yang terendam limpasan air laut ke daratan atau rob di Pelabuhan Muara Baru Jakarta, Rabu 28 Desember 2022. BMKG memprediksi pesisir di 21 daerah  Indonesia terancam banjir rob hingga awal Januari 2023 akibat peningkatan ketinggian pasang air laut. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia saat bulan purnama pada Jumat, 6 Januari 2023.


Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

26 Desember 2022

Wisatawan asing membawa papan surfing di pinggiran pantai wisata Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu 14 Desember 2022. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 wisatawan asing mulai ramai mengunjungi destinasi wisata Gili Trawangan.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

Beberapa hari belakangan, Lombok diguyur hujan deras sebagai dampak cuaca ekstrem.


Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

19 Juni 2022

Atap rumah yang hanyut akibat fenomena abrasi di pesisir Pantai Boulevard, Kecamatan Kepulauan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Istimewa
Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

Fenomena abrasi baru-baru ini terjadi di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tampak air laut menghantam rumah--rumah warga dan menyeretnya ke laut. Lantas, mengapa abrasi bisa terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya?