TEMPO.CO, Jakarta - Nama Inspektur Jenderal Idham Azis ramai diperbicangkan. Dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/188/I/KEP/2019 tertanggal 22 Januari 2019, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya itu menggantikan Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim).
"Mutasi hal yang biasa dalam organisasi Polri, sebagai tour of duty dan penyegaran," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Selasa, 22 Januari 2019. Sedangkan Arief menjadi Kepala Lembaga Pendidikan Pelatihan Polri.
Baca: Hampir Dua Tahun Mandek, Begini Perjalanan ...
Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian memutasi dan menaikkan jabatan sejumlah perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen). Total ada 48 anggota Polri dirotasi.
Idham adalah lulusan Akademi Kepolisian 1988. Ia pernah mendapat kenaikan pangkat saat bergabung dalam tim Bareskrim pada 2005. Ia berhasil melumpuhkan teroris DR Azhari Husin, ahli bom asal Malaysia bom yang diduga pentolan di balik peristiwa bom Bali.
Baca: Ketua DPR: Tito Karnavian Ajukan Idham Azis ...
Idham pernah menduduki posisi Kepala Unit IV Dit I/Kam Dan Trannas Bareskrim Polri pada 2006 dan Kasubden Investigasi Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri pada 2008.
Setelah itu, Idham diberi mandat sebagai Kepala Kepolisian Reserse Metro Jakarta Barat pada 2008. Tak lama kemudian ia ditarik ke Polda Metro sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Baca: Bambang Soesatyo Goda Idham Azis: Woy... Pak ...
Pada 2010, Idham dipercaya sebagai wakil Tito Karnavian yang kala itu Kepala Detasemen Khusus 88 Anti-Teror.
Pada 2014, Idham Azis menjadi Kapolda Sulawesi Tengah. Dua tahun menjabat, ia kemudian menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Tak sampai satu tahun atau pertengahan 2017, Idham kembali dimutasi dan menduduki jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya.