TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah anggota Komisi I DPR-RI yang membidangi masalah luar negeri mengecam sikap pemerintah Indonesia yang mendukung resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) No 1747 tentang sanksi terhadap Republik Islam Iran. “Indonesia tidak punya nyali menghadapi tekanan Amerika,” kata Abdillah Toha, anggota Komisi dari Fraksi Amanat Nasional kepada pers di Gedung DPR, Senin.Abdillah yang juga ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) ini menyarankan agar Indonesia keluar dari keanggotaan DK karena mendukung kezaliman dan penerapan standar ganda yang dijatuhkan ke Iran. “Apa gunanya di PBB kalau sikap kita begini,” katanya. Sejawatnya, Yuddy Chrisnandy dari Fraksi Partai Golkar menilai Dpeartemen Luar Negeri telah gagal dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Ia juga menilai dukungan atas resolusi mengindikasikan Indonesia telah keluar dari komunitas negara Islam dan gerakan nonblok. Sidharto Danusubroto dari Fraksi PDI Perjuangan menimpali bahwa Indonesia telah melupakan perannya sebagai negara pendiri gerakan non-blok. “Apa yang telah dirintis oleh pendiri bangsa kini tinggal sejarah," ujarnya. Sementara itu, Effendy Choirie dari PKB menilai sikap pemerintah bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945 pasal 28C ayat 1. Karena itu, dia menyatakan akan mengajukan hak interpelasi. "Interpelasi yang ujungnya impeachment sangat beralasan,” ujarnya mengancam. Gunanto ES