TEMPO Interaktif, Wonogiri:Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, Bambang Eko Sarwono, menyatakan rencana pendirian sekolah menengah kejuruan negeri di Kecamatan Giritontro, Wonogiri, terus berjalan meski didemo guru-guru SMK swasta.Menurut Eko, pendirian sekolah baru tersebut tidak akan mematikan SMK swasta yang ada. "Jurusannya saja lain. SMK yang akan didirikan itu jurusannya teknik kelautan, dan itu di Wonogiri belum ada. Saya berharap guru SMK tidak perlu khawatir dengan pendirian SMK itu. Kalau tetap dianggap sebagai saingan, justru SMK yang ada harus meningkatkan kompetensinya," kata Eko saat dihubungi Tempo, Kamis (22/3).Eko mengatakan pembangunan sekolah kejuruan baru tersebut sesuai dengan rencana jangka panjang pendidikan nasional yang akan membalik komposisi sekolah kejuruan dengan sekolah umum. Menurut Eko, nantinya perbandingan SMK dengan SMU adalah 70 berbanding 30. "Tahun ini Wonogiri mendapat jatah satu sekolah baru, kenapa malah ditolak," ujarnya.SMK baru tersebut rencananya akan didirikan di Giritontro yang berdekatan dengan pantai selatan. Belum jelas kapan sekolah tersebut bakal menerima siswa karena pendiriannya masih dalam proses studi kelayakan. Pemerintah pusat menyediakan dana sebesar Rp 1 miliar untuk pendirian SMK baru itu .Sebelumnya, guru-guru sekolah menengah kejuruan swasta di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD tadi pagi. Mereka tidak puas atas kebijaksanaan pemerintah pusat yang akan mendirikan SMK Negeri Besar di Kabupaten Wonogiri. Menurut mereka kebijaksanaan itu akan meminggirkan peran SMK swasta dalam proses pendidikan di Wonogiri. Eko mengaku berada di Semarang saat unjuk rasa itu.Imron Rosyid
Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.
Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.