Pansus Angket Ingin Bertemu Jokowi, Begini Tanggapan Istana

Reporter

Editor

Senin, 18 September 2017 15:40 WIB

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers terkait hak angket KPK di DPR di Ruang Wartawan Kepresidenan, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 13 Juni 2017. Jokowi mengatakan Indonesia masih membutuhkan KPK untuk pemberatasan korupsi dan jangan ada perlemahan di KPK. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Istana Kepresidenan merasa belum perlu menanggapi permintaan panitia khusus hak angket KPK untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, sampai saat ini, belum ada surat permintaan datang ke Istana Kepresidenan.

"Sampai saat ini belum ada permintaan resmi soal itu," ujar juru bicara Istana Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo, Senin, 18 September 2017.

Baca : 11 Temuan Pansus Hak Angket Soal KPK

Sebelumnya, pansus hak angket KPK dari DPR mengaku ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan temuan mereka. Beberapa di antaranya terkait tata kelola kelembagaan KPK, anggaran KPK, sumber daya KPK, penegakan hukum, dan rumah aman KPK.

Anggota pansus dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo bisa mempelajari temuan tersebut untuk menentukan langkah politik dan hukum dalam pemberantasan korupsi ke depannya. Itulah kenapa, menurutnya, penting bagi Jokowi membaca temuan itu sebelum rapat paripurna. Rapat paripurna direncanakan digelar pada 28 September mendatang.

Baca : Pansus Angket KPK, Benny Harman: Jokowi Akan Ambil Langkah Aman

Johan melanjutkan bahwa pilihan akan menerima atau tidaknya Presiden Joko Widodo terhadap permintaan DPR tergantung surat yang disampaikan. Presiden, kata ia, tidak mungkin tak merespon permintaan yang diajukan kepadanya. "Tentu Presiden Joko Widodo akan menerima atau menolak keinginan itu setelah ada surat," ujarnya.

Terakhir, Johan menyampaikan bahwa sikap presiden masih jelas soal KPK. Jokowi tidak akan membiarkan pelemahan KPK terjadi, oleh siapapun itu dan lewat mekanisme apapun.

Dalam beberapa kali kesempatan, Presiden Jokowi menegaskan bahwa keberadaan KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia harus dijaga. Sebab, korupsi adalah kejahatan luar biasa. Ia pun mengapresiasi langkah KPK yang beberapa kali melakukan operasi tangkap tangan terhadap pejabat pemerintah bermasalah. "Perlu saya tegaskan bahwa saya tidak akan membiarkan KPK diperlemah," ujarnya pekan lalu.

ISTMAN MP

Berita terkait

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

5 menit lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

14 menit lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

19 menit lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

31 menit lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

1 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

1 jam lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

3 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya