Gunung Agung Waspada, BNPB Siapkan Skenario Mitigasi

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 03:01 WIB

Gunung Agung di Pulau Bali nampak terlihat dari Puncak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. saat matahari tenggelam, Senin (14/5). Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan status Gunung Agung dari level normal ke waspada pada Kamis 14 September 2017. Pusat Vulkanologi menemukan adanya peningkatan aktivitas vulkanik gunung yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali tersebut.

“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing pada hal-hal yang menyesatkan. Letusan gunung bersifat slow on set. Artinya tidak seketika meletus,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis 14 September 2017.

Baca juga: Taman Nasional Gunung Merapi Identifikasi Jenis Anggrek Merapi

Sutopo mengatakan Badan Geologi telah menyampaikan kepada kepala daerah dan instansi terkait untuk mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di dekat kawah. Masyarakat diharapkan menjauhi seluruh area di dalam radius tiga kilometer dari kawah gunung, atau pada elevasi 1500 meter dari permukaan laut.

BNPB di tingkat provinsi dan kabupaten akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mematuhi rekomendasi tersebut. Segala kemungkinan peningkatan status Gunung Agung juga telah diwaspadai dengan merencanakan beberapa skenario.

Baca juga: Erupsi Gunung Sinabung Membuat Sekolah Diliburkan

Pos Pengamatan Gunung Api yang berlokasi di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali merekam tujuh kali gempa Vulkanik Dalam (VA) dengan amplitudo 2 - 6 mm, lama gempa 12 - 23 detik.

Ada empat kali gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplitudo 3 - 6 mm dan lama gempa 7 - 13 detik. Selain itu ada satu kali gempa Tektonik Lokal (TL) dengan amplitudo 6 mm, S-P 4.8 detik dan lama gempa 37 detik pada Rabu 13 September 2017.

Baca juga: BNPB: Gunung Sinabung Meletus Beberapa Kali Hari Ini

Badan Geologi melaporkan pada 13 September lalu, terlihat hembusan asap solfatara dari dasar kawah yang sebelumnya tidak pernah terlihat. BNPB juga mengindikasikan adanya proses peretakan batuan di dalam tubuh gunung api. Hal ini diakibatkan oleh tekanan fluida magmatik dari dalam sejak 10 Agustus 2017. Amplituda kegempaan vulkanik berkisar antara 3 mm sampai 10 mm.

Daerah utara gunung berpotensi terkena dampak paling besar jika letusan terjadi. Ada beberapa titik yang rawan terkena dampak yakni aliran sungai Tukad Tulamben, Tukad Daya, Tukad Celagi yang berhulu di area bukaan kawah, Sungai Tukad Bumbung di Tenggara, Pati, Tukad Panglan, dan Tukad Jabah di Selatan Gunung. Agung.

Baca juga: Dua Hari Terakhir Gunung Sinabung Erupsi 9 Kali, Status 'Awas'

Titik-titik tersebut rawan terkena bahaya aliran lahar jika erupsi efusif muncul. Selain itu, daerah tersebut juga terancam terpapar debu dan bebatuan vulkanik. Namun wilayah lain selain di utara gunung juga berpotensi terpapar abu vulkanik tergantung dengan arah angin.

ALFAN HILMI

Berita terkait

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

5 hari lalu

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

Penurunan status ini hanya mengurangi batas area yang harus dikosongkan di sekitar Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

6 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Naik jadi Awas, Masyarakat Harus Mengungsi dalam Radius 6 Kilometer

10 hari lalu

Status Gunung Ruang Naik jadi Awas, Masyarakat Harus Mengungsi dalam Radius 6 Kilometer

PVMBG menaikkan status Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara menjadi level IV, dan merekomendasikan tak ada aktivitas masyarakat dalam radius 6 kilometer.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Semakin Bergemuruh dalam Sepekan Ini

56 hari lalu

Gunung Semeru Semakin Bergemuruh dalam Sepekan Ini

Aktivitas erupsi Gunung Semeru terpantau dalam pengamatan sistem Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) MAGMA Indonesia.

Baca Selengkapnya

60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

57 hari lalu

60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

23 Februari 2024

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.

Baca Selengkapnya

Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

22 Februari 2024

Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

Sudah ada 42 kali letusan Gunung Marapi sejak awal Februari 2024 hingga hari ini. Abunya sempat menyundul ketinggian 900 meter.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi Sudah 5 Kali Meletus Hari Ini, 41 Sejak Awal Tahun

18 Januari 2024

Gunung Lewotobi Sudah 5 Kali Meletus Hari Ini, 41 Sejak Awal Tahun

Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur tercatat sudah mengalami erupsi sebanyak lima kali per hari ini, Kamis, 18 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Dalam 1 Jam, Gunung Lewotobi NTT Meletus 3 Kali

17 Januari 2024

Dalam 1 Jam, Gunung Lewotobi NTT Meletus 3 Kali

Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur, sudah mengalami erupsi tiga kali dalam kurun waktu satu jam. .

Baca Selengkapnya