TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Istana Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan pemerintah tidak terlena oleh hasil survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Survei CSIS menyebutkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokow-JK serta elektabilitas Jokowi makin meningkat.
"Hasil survei itu tidak melenakan pemerintah. Sebaliknya, sebagai pendorong agar pemerintah bekerja lebih keras dan baik lagi," ujar Johan Budi ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu, 13 September 2017.
Baca: Survei CSIS: Elektabilitas Jokowi Meningkat, Prabowo Stagnan
Survei CSIS menunjukkan publik puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Bahkan, kepuasan publik meningkat dari yang sebelumnya 66,5 persen menjadi 68,3 persen.
Hal itu diikuti oleh elektabilitas Jokowi yang meroket. Dari angka elektabilitas yang sebelumnya 41,9 persen, di survei terbaru CSIS tercatat elektabilitas pria asal Solo itu naik menjadi 50,9 persen.
Simak: CSIS: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi-JK Naik Terus
Johan berujar pemerintah juga mengapresiasi hasil survei yang dikeluarkan CSIS. Menurut dia, hasil survei menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh Jokowi-JK sejauh ini sudah tepat.
"Bisa diartikan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah sekarang dalam persepsi publik itu baik dan dirasakan bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar Johan.
Presiden dinilai memperhatikan betul dampak kebijakan pemerintah terhadap masyarakat. Ia tidak ingin kebijakan yang dibuat kementerian malah merugikan atau menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Lihat: Jokowi: Pembangunan Infrastruktur untuk Persaingan Bangsa
Hal itu dikatakan Jokowi dalam sidang kabinet paripurna beberapa hari lalu. Dalam pembukaan sidang, Jokowi meminta kebijakan-kebijakan yang nonpopulis untuk dikaji kembali.
"Presiden Joko Widodo juga meminta para menteri untuk bekerja atas nama pemerintah dan masyarakat, bukan atas nama personal," ujar sumber Tempo yang mengetahui jalannya sidang kabinet paripurna tersebut.
ISTMAN M.P.
Berita terkait
Google Form, Apa Saja Fungsinya?
4 hari lalu
Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling
Baca SelengkapnyaFakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal
4 hari lalu
Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.
Baca SelengkapnyaKPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran
5 hari lalu
IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran
5 hari lalu
Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.
Baca SelengkapnyaTerkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah
6 hari lalu
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres
8 hari lalu
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran
9 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel
Baca SelengkapnyaSurvei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran
10 hari lalu
Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli
Baca SelengkapnyaSurvei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza
30 hari lalu
55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup
Baca SelengkapnyaSurvei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan
48 hari lalu
Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.
Baca Selengkapnya