Pemimpin Dunia Bertanya Soal Medsos, Jokowi: Oohh... Kejam Banget

Reporter

Editor

Senin, 11 September 2017 13:17 WIB

Ere.net

TEMPO.CO, Bandung - Presiden Joko Widodo mengaku beberapa kali ditanyai soal perkembangan media sosial (medsos) di Indonesia oleh berbagai pemimpin dunia seperti Raja Salman dari Arab Saudi dan PM Singapura Llee Hsien Loong. Kepada mereka, Presiden Joko Widodo mengatakan media sosial Indonesia kejam.

"Ditanya, bagaimana medsos di Indonesia, kejam ndak? Oohh.. kejam banget," kata Presiden Joko Widodo saat memberikan kuliah umum di Dies Natalis Universitas Padjajaran, Bandung, Senin, 11 September 2017.

Presiden menjelaskan, medsos di Indonesia kejam karena beberapa warganet masih memanfaatkannya untuk menyebar hoaks, pesan kebencian, dan fitnah. Menurut dia, hal itu sulit dikendalikan atau bahkan nyaris tidak bisa dikontrol.

Baca:
Jokowi Singgung Pernikahan Raisa di Kuliah Dies Natalis Unpad
Saracen Tebar Kebencian, Jokowi Undang Penggiat Media Sosial

Apalagi, kata Presiden, ada penyedia jasa baru yang khusus melayani pesan-pesan negatif media sosial. Salah satu yang terkenal akhir akhir ini adalah kelompok Saracen yang bisa membuat pesan kebencian di medsos berdasarkan pesanan.

Presiden mengatakan sulit dikontrolnya media sosial di Indonesia bukan berarti boleh dibiarkan. Berbagai langkah antisipasi harus dilakukan sebab medsos memiliki kemampuan luar biasa termasuk mengubah lanskap politik.

Jokowi menceritakan pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan menanyakan soal Brexit. Cameron yakin akan menang atau kalah tipis. Ternyata referendum Brexit memang menang. “Namun kritik di media sosial mengubah semuanya," ujar Presiden Joko Widodo memberi contoh pengaruh media sosial.

Baca juga:
Ahmad Doli Kurnia Bantah GMPG Gelar Demo di KPK
Setya Mangkir, Idrus: Kadar Gulanya Naik Setelah ...

Contoh lain dari pengaruh medsos, kata Presiden Joko Widodo, dalam penentuan kemenangan Donald Trump di Amerika. Menurut Presiden Joko Widodo, kampanye Trump sangat masif di media sosial pada Pemilu Presiden Amerika Serikat. Sehingga, meski Hillary lebih populer, Trump yang berhasil mempengaruhi pilihan publik.

Presiden Joko Widodo mengatakan contoh-contoh itu harus dijadikan catatan bahwa perkembangan media sosial tak bisa dianggap remeh. Kemampuan media sosial yang hebat, kata ia, harus diikuti persiapan atas segala perubahan yang bisa diakibatkannya baik secara positif maupun negatif.

Menurut Presiden, universitas adalah garda depan bersama pemerintah untuk mengantisipasi efek media sosial itu. “Hukum harus kita paksa mengejar inovasi-inovasi yang ada juga," ujar Presiden Joko Widodo yang menganggap medsos juga menjadi lokasi perang informasi benar dan salah.


ISTMAN MP



Advertising
Advertising

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

2 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas U-23 Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti 11-10 menyusul hasil 2-2.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

1 hari lalu

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Gerindra menepis kabar kerenggangan hubungan antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Lantas, darimana munculnya kabar tersebut?

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

1 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

2 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

2 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

3 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya