Konser Bagi Rohingya, Myanmar Harus Belajar Toleransi dari RI

Reporter

Senin, 11 September 2017 05:01 WIB

Penyanyi Melly Goeslaw dan Hedi Yunus saat mengelar Konser Kemanusiaan Cinta dan Peduli Rohingya, Ballroom Hotel Bumi Wiyata, Minggu, 10 September 2017. TEMPO/IRSYAN

TEMPO.CO, Depok - Ratusan pengunjung memadati lokasi konser kemanusian bertemakan “Cinta dan Peduli Rohingya di Ballroom, Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu, 10 September 2017. Konser ini menghadirkan penyanyi Melly Goeslaw dan Hedi Yunus. Acara juga dimeriahkan oleh kelompok Nasyid Izzatul Islam.

Salah satu pengunjung, Darmayanti mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia sangat lambat menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga Rohingya. Saat bantuan dari lembaga kemanusiaan sudah mulai bisa dirasakan oleh warga Rohingya. “Lembaga seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Dompet Dhuafa sudah menyalurkan bantuan,” katanya.

BACA: Rohingya, Minoritas yang Paling Dipersekusi di Dunia

Menurut Darma, pengungsi Rohingya memerlukan bantuan merupa bahan makanan. Kebutuhan atas tempat tinggal yang layak juga sangat penting, mereka saat ini tinggal di tenda-tenda yang tidak layak. “Obat-obatan juga mungkn sangat dibutuhkan karena kerentanan akan penyakit,”ujarnya.

Harapannya, kata Darma, minoritas Rohingya harus kembali ke tanah leluhurnya. Mereka harus dirangkul dan bersama-sama membangun Myanmar. “Pemerintah Myanmar harus belajar ke Indonesia cara membangun toleransi dengan minoritas,” katanya.

Pengunjung lainnya, Nano mengatakan konser kemanusian ini bagus untuk menumbuhkan dukungan terhadap saudar kita di Rohingya. Walaupun Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi sudah mengunjungi Maynmar tapi Indonesia kurang proaktif dalam penangan konflik Rohingya. “Pemerintah harus mendesak agar milter Myanmar ditarik dari Rakhine secepatnya,” ujar dia.

BACA: Konser Kemanusiaan Rohingya, Melly Goeslaw Kumpulkan Rp 561 Juta

Saat ini, kata Nano, jutaan warga Rohingya terusir dari tanah leluhurnya. Pengungsi terbanyak adalah anak-anak dan wanita. “Hal sungguh sangat tidak manusiawi”, katanya.

Pemerintah, menurut Nano, harus segera meminta milter Myanmar untuk membuka perbatasan agar bantuan kemanusiaan bisa segera disalurkan. Indoensia juga harus memediasi Pemerintah Balangdesh agar mau menerima pengungsi dari Rohingya. “Perbataan Balangdesh merupakan jalur paling dekat untuk keluar dari desa-desa yang diduduki oleh militer,” katanya.

Penyanyi Melly Goeslaw mengatakan sudah lima tahun terakhir ini terlibat dalam pengalangan solidaritas atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Saat ini bencana kemanusiaan Rohingya terjadi di Myanmar jadi seluruh dana yang terkumpul akan disalurkan untuk keperluan pengungsi di perbatasan Balangdesh. “Tadi terkumpul Rp 561 juta akan digunakan membeli pangan dan obat-obatan pengungsi,” ujar Melly saat konfrensi pers usai konser.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

24 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya