Ormas Pemuda Lintas Agama Minta Isu Rohingya Tidak Dipolitisasi  

Reporter

Jumat, 8 September 2017 20:57 WIB

Warga yang tergabung dalam Forum Persaudaraan Umat Islam Banten (FPUIB) melakukan aksi solidaritas untuk Rohingya di Alun-alun Serang, Banten, 8 September 2017. Aksi kemanusiaan tersebut ditandai penggalangan dana untuk membantu pengungsi Rohingya serta pernyataan sikap yang meminta pemerintah untuk bersikap tegas mengecam kekerasan yang dilakukan otoritas Mynmar terhadap muslim Rohingya. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah organisasi kepemudaan dan keagamaan di Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Koordinasi Tenaga Pelopor Perdamaian (FK TPP) menyerukan agar pembantaian terhadap etnis Rohingnya di Myanmar tak menjadi komoditas politik untuk mengganggu kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Forum yang berasal dari perwakilan organisasi seperti Gerakan Pemuda Anshor, Pemuda Muhammadyah, Forum Pemuda Kerukunan Antar Umat Beragama, Pemuda Katolik, Komite Nasional Pemuda Indonesia, dan lain lain itu mendesak kasus Rohingnya tak melahirkan persoalan baru di tanah air.

Baca juga: Soal Aksi Peduli Rohingya Dekat Borobudur, Magelang Siaga 1

"Kami mendesak semua pihak agar kasus Rohingnya tidak menjadi alat untuk memancing emosi masyarakat apalagi mendiskreditkan agama tertentu," ujar Ketua Umum Forum Koordinasi Tenaga Pelopor Perdamaian DIY Ambar Anto Jumat 8 September 2017.


Infografis: Perjalanan Konflik Rohingnya

Ambar yang juga Wakil Ketua GP Ansor DIY itu menuturkan, persoalan Rohingnya berakar dari tidak adanya pengakuan pada etnis itu sebagai warga negara oleh Pemerintah Burma sejak 1982. Selain tidak diakui kewarganegaraannya, warha etnis Rohingnya belakangan juga mendapati berbagai bentuk kejahatan kemanusiaan. Seperti pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan dan lainnya.

Baca juga: Kepung Borobudur untuk Rohingya Kian Memperluas Masalah

"Kami prihatin saat informasi kasus Rohingnya simpang siur dan ramai, ini lalu dibungkus isu agama dengan latar politik dan ekonomi di tanah air," ujarnya.

Forum pun meminta masyarakat agar cermat menyikapi kasus Rohingnya. Karena mulai merembet pada gejala sentimen agama. Khususnya yang terpantau di media sosial. "Kami meminta segenap masyarakat tetap menjaga keberagaman yang ada, tanpa membedakan satu dan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Gugup Ada Razia, Simpatisan Aksi Peduli Rohingya Tabrak Polisi

Pengurus Pemuda Muhammadyah Yogyakarta, Agung Wijayanto selaku Wakil Ketua Forum Koordinasi Tenaga Pelopor Perdamaian menuturkan aksi solidaritas Rohingnya di Indonesia jangan sampai mengganggu kerukunan antar umat beragama.

"Kami mendorong warga aktif memberi dukungan pemerintah menggunakan jalur diplomasinya agar Myanmar segera mengakui Rohingnya sebagai warga negara," ujarnya.

Agung menuturkan, aksi solidaritas pada Rohingnya juga seharusnya tidak menjadi pemicu munculnya aksi diskriminasi baru di tanah air.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

24 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya