Fadli Zon, memimpin sidang acara pidato Presiden dalam rangka penyampaian RAPBN 2018, di gedung Nusantara, MPR/ DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Agustus 2017. Maria Fransisca.
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo karena membahas kampanye untuk pemilihan presiden 2019 bersama relawan Pro Jokowi (Projo). Ia berpendapat tidak seharusnya Presiden membicarakan hal tersebut saat ini.
"Memang agak unik, ya. Biasanya, saya enggak lihat presiden yang sedang menjabat membicarakan jabatannya di masa berikutnya," katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.
Dalam Rapat Kerja Nasional III Organisasi Kemasyarakatan Projo di Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 4 September 2017, Jokowi tak hanya membahas rencana kampanye, tapi juga memberi sinyal akan maju lagi sebagai calon presiden.
"Dia datang ke situ sebagai apa? Apakah sebagai presiden atau sebagai calon presiden?" ujarnya.
Politikus Gerindra itu berpendapat Presiden seharusnya fokus pada amanah yang diemban selama lima tahun masa jabatannya. Menurut Fadli, masih banyak visi-misi dan janji kampanye Presiden yang harus dicapai.
"Yang jelas, sekarang waktu sangat sedikit, kurang dari dua tahun. Seharusnya fokus pada janji politik pada waktu itu. Janji itu cukup banyak, ya," ucapnya.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.