Adik Sultan HB X Anggap Peluang Wanita Jadi Raja Tetap Kecil

Reporter

Minggu, 3 September 2017 04:31 WIB

Peserta kirab dari Pasar Beringharjo menari di depan gapura beteng keraton pada gelaran acara Kirab Pasar memperingati HUT Kota Yogya ke-259, Ngasem, Yogyakarta, 4 Oktober 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keluarga Keraton yang juga adik tiri Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Bendoro Pangeran Hario (GBPH) Yudhaningrat meyakini putusan Mahkamah Konstitusi yang membuka peluang sama bagi perempuan dan laki-laki untuk jadi gubernur DIY terkait keistimewaan DIY tak serta merta membuka peluang besar bagi perempuan naik tahta sebagai raja keraton.

"Karena syarat menjadi gubernur dan menjadi sultan juga berbeda," ujar Yudhaningrat Sabtu 2 September 2017. Yudhaningrat menuturkan hal ini pasca mengkaji Undang-Undang Keistimewaan DIY Nomor 13 Tahun 2012.

Meski Mahkamah Konstitusi menghapus frasa 'istri' pada Pasal 18 ayat 1 huruf (m) yang dinilai bias gender pada sidang 31 Agustus lalu, ada bagian lain dalam UU Keistimewaan yang mengamanatkan bahwa raja bertahta di keraton musti laki-laki. "UU Keistimewaan itu juga menyatakan bahwa raja keraton adalah seorang imam, sesuai sejarahnya sebagai kerajaan Mataram Islam," ujar Yudha.

Yudha pun merujuk pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (4) UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Dalam bab itu disebutkan bahwa Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dipimpin oleh Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senapati Ing Ngalaga Ngabdurrakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah, yang selanjutnya disebut Sultan Hamengku Buwono. "Adanya gelar nama 'Sayidin Panatagama Kalifatullah' itu mengartikan bahwa untuk menjadi sultan dia harus laki-laki," ujarnya.

Dengan belum adanya perubahan soal gelar nama sultan bertahta dalam UU Keistimewaan itulah kekecewaan para keluarga keraton lain atas putusan MK sedikit terobati. "Sehingga kami memandang putusan MK itu sekarang bukan soal menang atau kalah, hanya sebatas diterima atau ditolak, bahwa perempuan berpeluang jadi gubernur, itu saja, " ujarnya.

Yudha menegaskan, syarat menjadi raja keraton sendiri tak diotak atik posisinya dalam UU keistimewaan. "Kecuali kalau syarat jadi raja dan jadi gubernur dibuka semua ya baru peluang perempuan jadi besar, jadi raja dan gubernur," ujarnya.

Yudha menambahkan, jika tak ada keluarga keraton yang bisa memenuhi syarat menjadi raja, baik karena yang bersangkutan perempuan atau tak memenuhi syarat lain, maka jabatan gubernur masih bisa dijabat rangkap wakil gubernur. Wakil Gubernur DIY sendiri sesuai UU Keistimewaan DIY diisi oleh raja Puro Pakualaman bertahta. Permaisuri Raja Keraton Gusti Kanjeng Ratu Hemas sebelumnya sumringah pasca adanya putusan MK itu. "Alhamdullilah sekarang tak ada syarat soal istri atau suami dalam UU Keistimewaan untuk jadi gubernur," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

24 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

44 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

50 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

52 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

57 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya