Ketika Keluarga Novel Baswedan Menagih Janji Jokowi  

Reporter

Selasa, 29 Agustus 2017 08:27 WIB

Istri penyidik KPK Novel Baswedan, Rina Emilda menunjukkan foto kondisi Novel Baswedan dan surat permintaan bertemu Presiden RI Joko Widodo, saat memberikan keterangan kepada awak media, di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 28 Agustus 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Rina Emilda, istri Novel Baswedan akhirnya bersuara. Secara khusus, Rina Emilda ingin bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan fakta sesungguhnya di balik teror yang terus dialami Novel Baswedan, juga keluarganya. Ia berharap dalam pertemuan nanti bisa meminta Jokowi--sapaan Joko Widodo--segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras terhadap suaminya.

“Harapannya agar segera ada perhatian dari Presiden untuk penuntasan kasus ini. Saya berharap TGPF bisa melihat fakta-fakta penyiraman secara lebih obyektif,” kata istri Novel Baswedan itu di rumahnya, kemarin.

BACA: Kasus Lama Novel Baswedan Muncul Lagi, Ada Apa?

Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pengendara sepeda motor pada 11 April lalu. Akibatnya, mata penyidik utama KPK itu terluka parah. Saat ini Novel Baswedan masih menjalani perawatan di Singapura.


Kasus penyerangan itu ditangani Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tapi, setelah berbulan-bulan berlalu, tidak kunjung ada hasil signifikan. Polisi belum juga menemukan pelaku serta otak penyerangan. Hal itulah yang mendorong keluarga Novel mengirim surat resmi permintaan bertamu kepada Jokowi yang ditembuskan melalui Sekretariat Negara pada 21 Agustus lalu.

BACA: Presiden Jokowi Perintahkan Kapolri Ungkap Kasus Novel Baswedan


Keluarga dan tetangga Novel sebenarnya sudah memberikan semua informasi dan bukti kepada tim penyidik Polda Metro Jaya. Mereka, antara lain, menyerahkan foto dua penguntit Novel Baswedan dan keluarga sekitar sebulan sebelum penyerangan. Novel juga sempat memberikan foto terduga ketiga yang ada kemungkinan menjadi pelaku penyerangan. Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi ketika peristiwa ini terjadi juga berulang kali memberikan keterangan dan ciri-ciri pelaku kepada polisi.




“Saya sangat berharap kasus ini terungkap supaya tak ada lagi teror kepada penegak hukum seperti suami saya,” kata Emilda.

BACA: Tulis Surat untuk Jokowi, Aktivis ICW Minta Kasus Novel Dituntaskan

Anggota tim kuasa hukum Novel, Dahnil Azhar Simanjuntak, mengatakan TGPF perlu segera dibentuk. Sebab, kepolisian terbukti belum mampu mengungkap kasus ini. Selain itu, penyerangan Novel Baswedan bukanlah kasus kriminal biasa karena memiliki pola berulang dan diduga berkaitan dengan pekerjaannya sebagai penyidik KPK.

“Banyak yang diduga terlibat. Polisi dan politikus. Kasus ini tak akan terungkap kalau tidak melalui tim pencari fakta independen,” kata Dahnil.

ITSMAN MUSAHARUN | YOHANES PASKALIS




Advertising
Advertising

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

7 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

9 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

21 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

52 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

52 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

52 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

53 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

53 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

54 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya