Presiden Jokowi bersiap memimpin rapat terbatas tentang perkembangan implementasi program pengentasan kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, 25 Juli 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Terkait kasus OTT Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono oleh KPK, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan perbaikan sistem adalah salah satu kunci mencegah terjadinya korupsi.
Tonny Budino pekan lalu ditangkap penyidik KPK karena diduga menerima suap dari Adiputra Kurniawan, Komisaris PT Adhiguna Keruktama. Suap diberikan terkait dengan pengerjaan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.
Menurut Jokowi, selain secara sistemik, korupsi juga diakibatkan oleh integritas dan moralitas pejabat pemerintahan yang buruk. “Tetapi ini juga terkait dengan integritas, moralitas dari pejabat - pejabat kita,” kata dia.
Jokowi menyatakan dirinya sangat kecewa dengan adanya kasus korupsi Dirjen Hubla tersebut. Ia berpesan kepada para pejabat pemerintahan lain agar tidak melakukan hal yang sama.
Menurut Jokowi, operasi tangkap tangan KPK bukanlah hal yang baru. Ia mengatakan, sudah banyak pejabat pemerintahan yang terlibat dalam operasi tangkap tangan terkait tindakan korupsi.
“Sudah berapa sih yang sudah ditangkap, baik di OTT KPK, maupun saber pungli, kan sudah bukan puluhan, sudah ratusan atau mungkin ribuan. Sangat mengecewakan,” tutur Jokowi lagi.