Kasus OTT Dirjen Hubla, Jokowi: Perbaiki Sistem, Perbaiki Sistem

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 28 Agustus 2017 08:27 WIB

Presiden Jokowi bersiap memimpin rapat terbatas tentang perkembangan implementasi program pengentasan kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, 25 Juli 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait kasus OTT Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono oleh KPK, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan perbaikan sistem adalah salah satu kunci mencegah terjadinya korupsi.

Tonny Budino pekan lalu ditangkap penyidik KPK karena diduga menerima suap dari Adiputra Kurniawan, Komisaris PT Adhiguna Keruktama. Suap diberikan terkait dengan pengerjaan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.

“Berkali - kali saya sampaikan perbaiki sistem, perbaiki sistem,” kata Jokowi, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Ahad 27 Agustus 2017, di acara pameran foto “Di darat, Laut dan Udara Infrastruktur Kita Bangun”.

Baca :
Jokowi Bicara Soal Tonny Budiono Sambil Kepalkan Tangan

Jokowi Duga Ada 2 Penyebab Pernikahan Jusuf Kalla Langgeng

Menurut Jokowi, selain secara sistemik, korupsi juga diakibatkan oleh integritas dan moralitas pejabat pemerintahan yang buruk. “Tetapi ini juga terkait dengan integritas, moralitas dari pejabat - pejabat kita,” kata dia.

Jokowi menyatakan dirinya sangat kecewa dengan adanya kasus korupsi Dirjen Hubla tersebut. Ia berpesan kepada para pejabat pemerintahan lain agar tidak melakukan hal yang sama.

“Sangat mengecewakan, sangat mengecewakan dan ini perlu saya ingatkan kepada seluruh pejabat agar tidak melakukan itu lagi,” kata Jokowi.
Simak juga : KPK Sita Keris, Tombak dan Akik Tonny Budiono, Diduga Gratifikasi

Menurut Jokowi, operasi tangkap tangan KPK bukanlah hal yang baru. Ia mengatakan, sudah banyak pejabat pemerintahan yang terlibat dalam operasi tangkap tangan terkait tindakan korupsi.

“Sudah berapa sih yang sudah ditangkap, baik di OTT KPK, maupun saber pungli, kan sudah bukan puluhan, sudah ratusan atau mungkin ribuan. Sangat mengecewakan,” tutur Jokowi lagi.

ALFAN HILMI

Berita terkait

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

5 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

6 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

8 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

8 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

8 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

9 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

10 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

10 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

11 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

11 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya