PKS Yogya Gelar Lomba Baca Kitab Kuning, Ingin Gaet Nahdliyin?

Reporter

Minggu, 27 Agustus 2017 15:00 WIB

Ilustrasi mengaji Kitab Kuning. ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO, Yogyakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar lomba membaca kitab kuning, buku berbahasa Arab dan tulisannya tanpa harakat. Kitab kunin selama ini identik dengan buku-buku yang dipelajari di pesantren di kalangan Nahdlatul Ulama.

Di Yogyakarta, lomba membaca kitab kuning, sebutan buku agama itu diikuti oleh 48 peserta. Mereka adalah para santri dari pesantren yang memang mengajarkan kitab kuning sebagai rujukan. "Hehe, kami sudah dekat kok dengan NU (Nahdlatul Ulama)," kata Ardiyanto, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu, 27 Agustus 2017.

Kitab yang dibaca untuk dilombakan adalah kitab Fathul Mu'in, karangan Syeikh Zanuddin Abdul Aziz Al-Malibary. Kitab itu membahas soal salat, thoharoh, zakat dan soal-soal fikih lainnya.

Menurut Ardiyanto, di kalangan NU, kitab ini wajib dikuasai. Karena untuk menjadi seorang ustaz atau seorang kiai belum komplet jika tidak menguasai kitab ini.

"Kami mengadakan lomba seperti ini untuk mengapresiasi pesantren-pesantren yang memang mengajarkan kitab kuning, itu kan kitab ajaran-ajaran Islam," kata dia.

Selain itu, penggalakan membaca kitab kuning juga menjadi wahana untuk menangkal ajaran radikal yang menjurus ke terorisme. Salah besar jika ada yang berpendapat bahwa pesantren adalah sarang ajaran radikalisme.

Menurut kiai Agus Effendi, pemahaman agama yang benar justru menangkal adanya gerakan radikalisme. Sehingga pemerintah justru harus lebih banyak memperhatikan pesantren yang memang temoat menimba ilmu agam dengan cara yang benar. "Ini salah satu cara untuk kampanye anti radikalisme. Lahi pula saat ini banyak ajaran sekuler yang digemari kalangan muda. Masyarakat kita saat ini semakin sekuler, materalistik dan individualis," kata dia.

Dalam lomba yang digelar PKS ini, peserta dinilai dari gramatikal (nahwu dan shorof) nya, pemahamannya, kebenaran membaca dan etitutnya. Para pemenang mendapatkan hadiah uang pembinaan dan tropi.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

59 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya