Djarot Saiful: Sindikat Saracen Pelaku Kejahatan Luar Biasa

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 26 Agustus 2017 14:56 WIB

Tiga tersangka dihadirkan dalam gelar perkara penebar ujaran kebencian, di Mabes Polri, Jakarta, 23 Agustus 2017. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim berhasil mengungkap sindikat kelompok Saracen. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan sindikat penyedia jasa konten kebencian seperti kelompok Saracen merupakan pelaku kejahatan luar biasa yang hanya berorientasi pada uang.

Untuk peristiwa politik, kata Djarot, kelompok tersebut tidak memperhitungkan dampaknya terhadap masyarakat. "Ketika warga kita masih mencari jati diri dan mudah termakan oleh berita hoax itu, maka ini berbahaya sekali," ujarnya.

Djarot Saiful Hidayat mengimbau masyarakat untuk waspada dan memilah-milah akun media sosial yang bisa dipercaya. "Supaya tidak mudah diadu domba dengan media sosial yang digerakkan oleh robot dan oknum pemecah belah bangsa," kata Djarot di Balai Kota DKI, Sabtu, 26 Agustus 2017.

Baca juga: Sindikat Konten Kebencian Saracen Ditangkap Polisi, Siapa Mereka?

Selain kelompok Saracen, Djarot meminta kepolisian untuk melacak dan menindak tegas pemesan jasa konten kebencian. Apalagi, pelaksanaan pilkada serentak tahun depan akan diikuti 171 daerah. Ia khawatir momen tersebut akan dimanfaatkan untuk penyebaran kabar bohong dan adu domba.

Djarot mengaku kerap mengamati cara pelaku menulis ujaran kebencian, tapi sikap pelaku justru berbeda saat bertemu langsung. Padahal, tulisan ujaran kebencian itu, kata Djarot, luar biasa ganasnya. Ia juga melihat bangsa Indonesia mudah sekali diinfiltrasi atau disusupi dengan kepentingan asing untuk mengadu domba.

"Kita sudah globalisasi tanpa batas, kemajuan teknologi dalam komunikasi seperti ini betul-betul diantisipasi. Orang menyampaikan ini sudah perang siber," katanya.

Baca juga: Siapa Saja Pemesan Konten Hoax ke Saracen?

Beberapa waktu lalu, polisi menangkap tiga orang dari kelompok Saracen. Polisi menyebut mereka punya 2.000 akun media sosial yang berkembang menjadi 800 ribu akun yang digunakan untuk menyebar konten kebencian. Kelompok Saracen telah muncul di dunia siber sejak November 2015.

Mereka menggunakan media sosial untuk menyebarkan ujaran kebencian berkonten SARA. Ada beberapa media yang mereka gunakan, di antaranya Grup Facebook Saracen News, Saracen Cyber Team, dan situs Saracennews.com.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

29 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

35 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

30 Oktober 2023

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

Djarot Saiful Hidayat, menyebut calon wakil presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, merupakan contoh tidak bagus untuk anak muda.

Baca Selengkapnya