Dirjen Hubla Tertangkap OTT, Ini Catatan Hartanya Sejak 2006  

Reporter

Jumat, 25 Agustus 2017 04:16 WIB

Tonny Budiono, Dirjen Hubungan Laut Kemenhub. dephub.go.id

TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono, yang ditetapkan sebagai tersangka terkait dengan perizinan dan pengadaan proyek tahun 2016-2017, tercatat bertambah hartanya sebesar Rp 250 juta dalam enam bulan. Tonny terjaring dalam OTT (operasi tangkap tangan) KPK, Rabu malam, 23 Agustus 2017.

Baca juga: Tonny, Pegawai Teladan yang Terjaring OTT KPK

Di situs resmi KPK mengenai laporan harta kekayaan penyelenggara negara, Tonny termasuk orang yang rajin melaporkan harta kekayaannya. Ia pertama kali melaporkan kekayaannya ke KPK pada 24 Juli 2006 saat menjabat sebagai Kepala Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Kala itu hartanya mencapai Rp 1,7 miliar.

Tonny juga melaporkan hartanya pada 3 Februari 2010, 28 Agustus 2012, dan 28 Juli 2015. Masing-masing laporan itu Tonny menjabat sebagai Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, Direktur Kenavigasian, dan Direktur Pelabuhan dan Pengerukan.

Selain itu, Tonny melaporkan kekayaannya pada 29 Februari 2016 saat menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan. Pada laporan itu, harta Tonny yang tercantum adalah Rp 2,538 miliar.

Selang enam bulan, yakni pada 1 Agustus 2016, Tonny kembali melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Dalam waktu enam bulan itu, harta Tonny bertambah sekitar Rp 254 juta sehingga totalnya menjadi Rp 2,792 miliar.

Harta Tonny yang tercantum dalam laporan itu adalah tanah dan bangunan seluas 171 meter persegi dan 70 meter persegi di Kota Tangerang Selatan senilai Rp 559,2 juta. Harta itu berasal dari perolehan sendiri.

Tonny juga tercatat memiliki dua mobil yakni Toyota Yaris 2014 seharga Rp 220 juta dan sebuah Toyota yang dibeli pada 2013 seharga Rp 90 juta. Ia juga memiliki logam mulia senilai Rp 166,7 juta dan benda bergerak lainnya seharga Rp 33 juta. Ditambah ia juga mencatatkan Giro Rp 1,723 miliar.

Namun saat operasi tangkap tangan, penyidik menemukan 33 tas berisi uang Rp 18,9 miliar di tempat tinggal Tonny. Selain itu, penyidik juga menemukan empat ATM berisi uang. Salah satunya berisi uang Rp 1,174 miliar. Sehingga jumlahyang ditemukan adalah sebesar Rp 20,74 miliar.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menduga seluruh uang itu tak hanya bersumber dari satu pihak. Ia juga menduga pemberian itu terkait dengan beberapa proyek. "Kami akan menelusuri itu," kata dia di kantornya, Kamis, 24 Agustus 2017.

Tonny Budiono belum bisa dimintai konfirmasi soal temuan KPK dalam OTT itu. Ia masih diperiksa penyidik KPK. Ia diduga menerima suap dari Adiputra Kurniawan selaku Komisaris PT Adhiguna Keruktama dalam pengerjaan pengerukan Pelabuhan di Tanjung Mas Semarang.
MAYA AYU PUSPITASARI

KPK

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

14 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

14 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

20 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

23 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya