3 Usul Karlina Supelli Strategi Indonesia Melawan Terorisme

Reporter

Rabu, 23 Agustus 2017 11:04 WIB

Karlina Supelli. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta -Karlina Supelli, Pendidik sekaligus Pengajar pada Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, mengusulkan tiga strategi dalam menanggulangi terorisme. Usulan tersebut disampaikan oleh Karlina dalam acara diskusi publik yang berjudul “Melawan Ekstrimisme dan Terorisme dalam Negara Hukum dan Demokrasi (Telaah atas RUU Anti Terorisme dan Perppu Ormas)” pada Selasa, 22 Agustus 2017, yang diselenggarakan di kantor Imparsial, Jalan Tebet IV, Jakarta Selatan.


“Pertama-tama itu perlu dikenali, saya menyebutnya, mengenali epistimologi individual. Epistimologi itu kan cara kita berpikir, cara kita merasa,” kata Karlina.

Baca juga:
Usman Hamid: Kita Tak Punya Strategi Lawan Ekstrimisme Kekerasan


Hal ini disampaikanya karena ia melihat bahwa sampai sejauh ini penanggulangan terorisme selalu mendasarkan dan mengasumsikan bahwa praktik terorisme muncul karena perubahan pemikiran semata. Padahal menurut Karlina, lebih daripada itu proses ide-ide terorisme bisa masuk ialah lewat proses pembentukan relasi emosional antara individu dengan nilai luhur dan apa yang dipercayainya.


Kedua, Karlina mengusulkan bahwa program-program penanggulangan terorisme juga harus memasukkan strategi perubahan secara teologis. Maksudnya, bahwa proses deradikalisasi terhadap terorisme tidak hanya dengan memberikan indoktrinasi soal pentingnya pluralisme, multikulturalisme termasuk nilai pancasila tetapi juga dengan memberikan informasi soal adanya beragam tafsir secara teologis.


“Yang kedua, dekonstruksi teoritisnya tidak diubah, dan ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang sekaliber sodara kita yang mengerti, (seperti) ulama-ulama yang mengerti betul tafsir-tafsir itu beragam,” ujar Karlina.


Advertising
Advertising

Usul ketiga, Karlina menyebut bahwa untuk terus memperhatikan penggunaan teknologi informasi termasuk media sosial yang sering digunakan sebagai alat bagi praktek terorisme. Hal ini karena ia melihat bahwa gerakan perlawanan terorisme melalui media sosial hanya berhenti pada tataran simbolik, lewat berbagai gerakan dan deklarasi.


“Padahal mereka ini sudah sampai pada level yang lebih dalam, rekrutmen orang, dan (pencarian) dana, kalau perlu melakukan tindakan kekerasan,” kata Karlina.


DIAS PRASONGKO



Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

5 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

12 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

18 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

18 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

21 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

42 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya