Usman Hamid: Kita Tak Punya Strategi Lawan Ekstrimisme Kekerasan  

Reporter

Rabu, 23 Agustus 2017 10:08 WIB

Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia di Gedung HDI Hive Menteng, Jalan Probolinggo No. 18, Jakarta Pusat. TEMPO/IRSYAN HASYIM

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid mengatakan, hingga sekarang, Indonesia belum merumuskan rencana aksi untuk melawan ekstremisme kekerasan. Padahal, jika berkaca pada negara lain, seperti Australia, hal ini telah lama dirumuskan, terutama untuk mencegah tindakan terorisme semakin meluas.

“Indonesia belum merumuskan apa itu ekstremisme kekerasan. Termasuk rencana aksi atau semacam strategi untuk melawan aksi ekstremisme kekerasan,” katanya, Selasa, 22 Agustus 2017.

Baca juga:
Wiranto Gelar Pertemuan Bilateral 6 Negara Bahas Terorisme

Ekstremisme kekerasan, menurut Hamid, adalah tindakan kekerasan yang menjadi ujung tindakan terorisme. Singkatnya, tindakan ini merupakan hasil gabungan dari pemikiran ekstrem yang dibarengi dengan tindakan kekerasan.

Sejauh ini, Indonesia hanya cenderung mengandalkan pendekatan kebudayaan dalam menanggulangi persoalan itu. Padahal metode-metode itu belakangan telah mendapat tantangan yang cukup kuat.

Baca pula:
Menhan Ryamizard: Lawan Terorisme dengan Bela Negara


“Sampai sejauh ini, kita hanya mengandalkan strategi atau pendekatan kebudayaan untuk melawan hal ini. Mempromosikan Islam yang damai, moderat, pluralis, dan seterusnya,” ujarnya.

Selain itu, Hamid menuturkan Rancangan Undang-Undang Anti-Terorisme membuka peluang terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Salah satunya terkait dengan proses pemeriksaan terhadap seseorang yang diduga sebagai teroris bisa diperpanjang tanpa melalui muka pengadilan.

“Hal inilah yang mampu membuka celah bagi peluang terjadinya pelanggaran HAM,” ucapnya.

Pendapat Usman Hamid itu muncul dalam salah satu acara diskusi publik yang diselenggarakan Imparsial bertajuk “Melawan Ekstremisme dan Terorisme dalam Negara Hukum dan Demokrasi (Telaah atas RUU Anti-Terorisme dan Perpu Ormas)”. Diskusi ini diselenggarakan di kantor Imparsial, Jalan Tebet IV, Jakarta Selatan.



DIAS PRASONKGO

Berita terkait

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

8 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

8 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

32 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

33 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

35 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

39 hari lalu

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembaharuan Perpres RAN PE bisa berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

43 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya