Megawati Peragakan Salam Pancasila di Hadapan Pelajar
Editor
Rina Widisatuti
Senin, 21 Agustus 2017 14:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat Indonesia, kembali mengenal Salam Pancasila. Padahal, kata dia, salam tersebut sudah ada sejak zaman Republik Indonesia terbentuk.
"Salam Pancasila saja banyak yang tidak tahu. Kami akan memvisualkannya," kata Megawati saat menghadiri Festival Prestasi Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin, 21 Agustus 2017.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu memperagakan Salam Pancasila di hadapan ratusan peserta festival yang terdiri dari murid TK, SD, SMP, SMA, serta tamu undangan. Pertama Megawati mengangkat tangan kanannya sampai sebahu dan menekuknya membentuk huruf L. Lalu, kelima jari tangannya dirapatkan menghadap ke atas.
Baca: Megawati Perkenalkan Salam Pancasila Ajaran Soekarno
Saat menghadiri acara Peluncuran Program Penguatan Pendidikan Pancasila di Istana Bogor, Sabtu, 12 Agustus 2017, Megawati juga memperagakan Salam Pancasila. Ketika itu, Mega juga mengatakan bahwa salam itu berasal dari Soekarno.
Ia mengatakan, filosofi kelima jari yang direkatkan itu adalah lima butir sila di Pancasila, yang merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Setelah peserta memahami Salam Pancasila, Megawati kembali mengajari para peserta Salam Kemerdekaan.
Dengan tangan tegak seperti Salam Pancasila, tetapi jari dikepalkan. "Merdeka!" kata Megawati.
Salam Merdeka, kata dia, tangan harus dikepalkan. Makna kepalan tersebut, dia menambahkan, adalah lambang Pancasila yang diperas menjadi satu, yakni gotong royong. "Pancasila itu gotong-royong," ujarnya.
Mega mengatakan, ia sempat heran melihat rakyat Indonesia mencemooh salam yang sudah ada sejak lama. Karena itu, ia berkomitmen untuk terur memperkenalkan Salam Pancasila dan Salam Merdeka kepada rakyat Indonesia.
"Kita bukan orang Barat, tapi bukan berarti anti-Barat. Orang Timur punya keberagaman sendiri, kita ini berada di sebuah negara, yang taman sarinya penuh dengan keanekaragaman bunga," ujarnya.
Dalam Festival Prestasi Indonesia, Megawati juga meminta rakyat Indonesia tidak lagi mendebat dan mendiskusikan Pancasila sebagai ideologi bangsa. "Pancasila itu sudah final dari konstitusi dan konstitusional," ucapnya.
IMAM HAMDI