72 Tahun Kemerdekaan RI, Ikatan Waria: Kami Masih Sulit Urus KTP

Reporter

Kamis, 17 Agustus 2017 16:30 WIB

Komunitas Ikatan Waria Yogyakarta (Iwayo) yang bertugas sebagai kelompok paduan suara dalam upacara bendera 17 Agustus tengah menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di halaman Gedung Dwipari Yogyakarta, 17 Agustus 2017. TEMPO/Pito Agustin

TEMPO.CO, Yogyakarta – Meskipun Indonesia telah 72 tahun meraih kemerdekaan, namun mayoritas waria mengaku tidak bisa mengakses naik kereta api dan pesawat terbang lantaran tak punya kartu identitas. Sebab, 60 persen waria dari jumlah total sekitar 2 juta, tidak mengantongi Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Pengurusan KTP waria di Indonesia masih dipersulit,” kata pegiat Ikatan Waria Yogyakarta (Iwayo) Shinta Ratri saat ditemui menjelang upacara bendera di halaman Gedung Dwipari Yogyakarta, Kamis, 17 Agustus 2017.

Baca: Waria Yogya, Ikut Organisasi Agar Lebih Sejahtera

Kesulitan pengurusan KTP tidak pada pengisian kolom jenis kelamin yang hanya menyediakan pilihan laki-laki dan perempuan, melainkan pengurusan surat keterangan asal atau surat pindah yang menjadi salah satu syarat pembuatan KTP. Padahal, banyak waria yang pindah ke daerah lain setelah putus komunikasi dengan keluarganya.

“Mereka ada yang pergi dari rumah atau diusir karena menjadi waria. Untuk mengurus surat keterangan asal (di tempat baru) kesulitan,” kata Shinta yang juga salah satu pendiri Pondok Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta.

Simak: Waria Yogyakarta Ingin Jadi Gender Ketiga

Menurutnya jumlah waria di Yogyakarta yang belum mempunyai KTP sekitar 200 orang dari total sekitar 325. Untuk mendapatkan kemudahan pengurusan KTP, kata Shinta, Iwayo telah beraudiensi dengan bidang kependudukan dan catatan sipil Kota Yogyakarta. Sudah dua kali audiensi digelar namun belum memberikan hasil yang menggembirakan. “Surat keterangan asal tetap disyaratkan untuk kevalidan data. Tapi pemerintah tidak memikirkan kesulitan waria,” kata Shinta.

Oky, 42 tahun adalah salah satu waria yang tidak mempunyai KTP. Kartu identitas termasuk paspor terakhir dimilikinya pada 1996 saat masih tinggal di Batam. Terbang dengan pesawat hingga ke luar negeri masih mudah dilakukan saat itu. Namun sejak pindah ke Yogyakarta pada 2010, dia tak lagi bisa naik pesawat. “Naik kereta pun belum pernah,” kata Oky.

Lihat: Waria Wafat Masih Menimbulkan Debat

Dampak lain yang dirasakannya adalah tak bisa mempunyai Surat Tanda Mengemudi (SIM). Dia lebih banyak menggunakan sarana transportasi bus ataupun membonceng kendaraan bermotor teman bila bepergian. Oky juga tak mempunyai rekening tabungan di bank. Tak hanya itu, dia pun kesulitan mencari pekerjaan.“Kadang teman-teman bercandain, hati-hati Ky, kamu nanti dideportasi,” katanya.

PITO AGUSTIN RUDIANA



Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

24 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

44 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

50 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

52 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

57 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya