Kapolri Jenderal Tito Karnavian menunjukkan sketsa terduga penyerang Novel Baswedan. Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyampaikan bahwa pemeriksaan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, terkait dengan penyerangannya, akan digelar lagi. Sebab, ia merasa pemeriksaan pekan lalu tidak sesuai dengan harapan.
"Belum maksimal (pemeriksaannya) karena waktu yang terbatas," ujar Tito saat dicegat di kompleks Gedung MPR, Rabu, 16 Agustus 2017, menanggapi hasil pemeriksaan Novel Baswedan di Singapura.
Sebagaimana diketahui, Novel pekan lalu diperiksa Polri di Singapura terkait dengan kasus penyerangannya dengan air keras. Adapun Novel merasa kecewa dengan proses penyidikan yang berjalan karena secara teknis terlalu membuka banyak detail ke publik.
Tito melanjutkan, pemeriksaan Novel pekan lalu hanya berjalan singkat karena Novel akan menjalani operasi matanya yang terluka akibat disiram air keras. Walhasil, Novel hanya boleh diperiksa dalam rentang waktu yang disepakati.
Untuk pemeriksaan berikutnya, Tito belum menentukan tanggal dan waktu. Namun, kata dia, pembahasan dengan Wakapolri dan pimpinan KPK terkait dengan tindak lanjut pemeriksaan telah dilakukan.
"Karena ada beberapa langkah lapangan yang harus dilakukan bersama," ujar Tito. Dia berharap sinergi dengan KPK tetap terjaga dalam pengungkapan perkara Novel Baswedan.
"Prinsip Polri, membuka akses seluas-luasnya kepada teman tim KPK. Kenapa? Karena tim itu tim teknis dan memiliki kemampuan lapangan yang tak kalah sama tim Polri. Saya lebih setuju tim lapangan ini berjalan sama-sama," ucap Tito.
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
15 hari lalu
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.