HUT RI Ke-72, Cara Pandang Bupati Dedi Terhadap Belanda
Selasa, 15 Agustus 2017 16:34 WIB
INFO PURWAKARTA - Di mata Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, penjajahan Belanda selama 3,5 abad tidak cuma menyisakan epos kegetiran. “Namun ada juga sisi positif yang bisa dirasakan hingga sekarang, yakni sistem pembangunan dan pengelolaan irigasi teknis dan aset perkebunan yang sangat luas,” kata Dedi, Selasa, 15 Agustus 2017.
Menurut Dedi, salah satu peninggalan Belanda yang fenomenal dalam sistem dan pengelolaan air irigasi adalah pembuatan pintu air. Adapun pintu air berfungsi mengatur keluar-masuknya debit air dari saluran irigasi induk ke irigasi sekunder dan tersier, yang kemudian disalurkan ke sawah-sawah secara merata.
“Sampai sekarang, cukup banyak pintu air made in Belanda yang sudah berumur ratusan tahun, yang masih bertahan dan dimanfaatkan dengan baik oleh para petani. Namun, karena kurangnya perawatan, tak sedikit juga yang konstruksinya sudah rusak dan perlu perbaikan,” tuturnya.
Tak cuma menyisakan tatanan irigasi teknis, kata Kang Dedi, sapaan akrab Bupati, Belanda juga telah mewariskan pemerintah Indonesia aset tanah yang luas, yang kini dikuasai perusahaan-perusahan badan usaha milik negara (BUMN). “Jika lahan peninggalan Belanda yang kini tidak dikuasai BUMN, bisa jadi tanah-tanah perkebunan yang luas itu sudah dikuasai perorangan ataupun kelompok. Lalu, seiring dengan berjalannya waktu, tanah itu dijual ke para konglomerat swasta,” ujarnya. (*)