Ketua Umum DPP PPP periode 2016-2021 terpilih, Romahurmuziy setibanya di Gedung KPK untuk menjenguk Suryadharma Ali, Jakarta, 11 April 2016. Suryadharma Ali yang merupakan mantan Ketua PPP terjerat kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama tahun 2010-2012 dan kini mendekap di Rutan KPK cabang Guntur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan hanya mempertimbangkan dua nama untuk dicalonkan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang.
"Untuk Pilgub Jatim, PPP masih mengikuti perkembangan. Tapi dari nama yang dipertimbangkan tidak lepas dari dua nama, yaitu ibu Khofifah Indar Parawansa dan Gus Ipul (Saifullah Yusuf)," ujar Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Madura, Senin 14 Agustus 2017.
Menurut Romahurmuziy, PPP akan melihat mana dari dua sosok tersebut yang terbaik bagi masyarakat Jawa Timur.
Namun yang paling menjadi prinsip, PPP menginginkan Jawa Timur dipimpin oleh kader Nahdlatul Ulama.
"Karena Jawa Timur ini Provinsinya NU, dan PPP sebagai anak kandung NU tentu kami berharap Gubernur NU bisa terealisasi pada saatnya nanti," ujar Romahurmuziy.
Sebelumnya nama Khofifah sempat disebut-sebut untuk maju dalam Pilgub Jawa Timur. Namun jika Khofifah ingin maju maka yang bersangkutan harus meminta izin dari Presiden RI Joko Widodo sebab kini Khofifah menjabat sebagai menteri di Kabinet Kerja.
Sedangkan nama Saifullah Yusuf dipastikan akan maju dalam Pilgub Jatim tahun depan. Gus Ipul sejauh ini telah mengantongi dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa.