TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, dirinya telah memprediksi kemunculan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) di Marawi, Filipina selatan. Menurut Gatot, kehadiran ISIS di Marawi sesuai dengan hasil analisis TNI bahwa pusat konflik dunia akan beralih ke wilayah ekuator.
"Saya sudah katakan sejak dua tahun yang lalu, bahwa Islamic State (ISIS) akan muncul di wilayah Asia Tenggara. Namun saat itu belum banyak yang peduli," kata Gatot dalam sambutan pada acara simposium nasional yang diadakan Taruna Merah Putih di Jakarta, Senin, 14 Agustus 2017.
Milisi Maute, yang bersumpah setia kepada ISIS, melakukan penyerangan ke Kota Marawi sejak 23 Mei lalu untuk mendirikan kekhalifahan di Filipina. Tentara Filipina terus berperang untuk mengakhiri serangan kelompok teror di Kota Marawi.
Gatot menyampaikan analisisnya mengenai mengenai konflik di dunia yang beberapa kali diulang di berbagai media. "Minyak dunia akan habis pada 2045, sehingga energi alternatif berupa bioenergi akan diambil dari tumbuhan (hayati). Maka, sebagian tumbuhan untuk makanan manusia, akan dijadikan sumber energi," kata Gatot.
Kondisi ini, ungkap Gatot, menjadi ancaman langsung bagi negara-negara ekuator yang memiliki sumber kekayaan hayati. "Jadi sudah jelas, ISIS di Marawi itu adalah pancangan kaki untuk ke Malaysia dan Indonesia. Kita harus antisipasi itu," ujar Gatot.
Dalam sambutannya, Gatot Nurmantyo sempat memutarkan video berisi provokasi sejumlah ulama yang menganjurkan pembunuhan di perang Suriah. "Bangsa Indonesia tidak boleh terprovokasi, tidak boleh seperti Suriah, jangan sampai negeri terjadi perpecahan antar kelompok dan agama," kata Gatot.
FAJAR PEBRIANTO
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
11 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
30 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
31 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
39 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
40 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
42 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
42 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
42 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
43 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
43 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya