Diperiksa Polisi di KBRI Singapura, Novel Baswedan Terlihat Sehat  

Reporter

Senin, 14 Agustus 2017 12:40 WIB

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan untuk pertama kalinya bertemu lagi dengan pimpinannya sejak dirawat di Singapura. Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang datang untuk menemani Novel menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Polda Metro Jaya di Kantor KBRI Singapura. Foto/Fransisco Rosarians

TEMPO.CO, Singapura - Novel Baswedan terlihat sehat saat menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Kepolisian Metro Jaya di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, Senin, 14 Agustus 2017. Dua petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yaitu Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua Saut Situmorang, menemani Novel selama pemeriksaan.

Pantauan Tempo, Novel terlihat rileks dan banyak tersenyum selama di KBRI Singapura. Mengenakan kemeja hitam dan berpeci, Novel sempat meminta jeda selama pemeriksaan untuk menjalankan salat.

Baca: Siapa Jenderal Peneror yang Dimaksud Novel Baswedan?

Sebelum menjalani pemeriksaan, Novel menggelar pertemuan dengan pimpinan KPK. Haris Azhar, anggota Komisi Masyarakat Peduli KPK yang ikut menemani Novel pada pagi itu, enggan menceritakan detail pertemuan dengan pimpinan KPK. Dia juga tak berkomentar tentang suasana komunikasi Novel dengan pimpinan. "Yang pasti, Novel tampak sehat," kata Haris.

Baca: Dua Petinggi KPK Temani Novel Baswedan Saat Diperiksa di Singapura

Tiba pukul 08.30 waktu setempat, para penyidik kepolisian itu baru memulai pemeriksaan pada pukul 10.00 WIB. Terlihat juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono bersama Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Rudy Heryanto, yang datang paling akhir. Di antara rombongan penyidik tersebut tampak mantan Penyidik KPK yang saat ini menjabat Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan Ajun Komisaris Besar Hendy Febrianto Kurniawan.

Tim penyidik Polda Metro memeriksa Novel setelah mendapat izin dari tim dokter. Penyidik beralibi harus memeriksa Novel untuk mengkonfirmasi wajah terduga pelaku yang telah dibuatkan sketsa. Sebelumnya, Novel sendiri sempat mengatakan tak ada informasi yang bisa membantu penyidik karena sama sekali tak melihat pelaku.

Baca: Periksa Novel KPK, Polisi Berkoordinasi dengan RS di Singapura

Penyidik sudah lebih dari empat bulan belum juga merilis pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan, yang terjadi pada 11 April lalu. Penyidik kerap berkelit kesulitan bukti dan saksi. Bahkan mereka juga menuduh Novel menghambat pengungkapan kasus karena sempat menolak pemeriksaan.

Belakangan, penyidik mengklaim tengah membuat sketsa wajah dari saksi kunci tapi hingga kini belum juga diumumkan. Berdasarkan penelusuran Tempo, wajah yang dilihat para saksi kunci justru identik dengan tiga orang yang sempat diperiksa dan dibebaskan polisi, April-Mei 2017.

FRANCISCO ROSARIANS

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

1 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

3 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

3 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

15 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

46 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

46 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

47 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

47 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

48 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

49 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya