Kawanan Kera Masuk ke Dapur Rumah Warga Lereng Gunung Slamet

Reporter

Rabu, 9 Agustus 2017 16:45 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Pemalang - Beberapa bulan terakhir ini warga di lereng Gunung Slamet resah dengan serangan kera liar. Tidak hanya merusak tanaman di lahan milik warga setempat, kawanan primata tersebut juga kerap bergerilya di rumah-rumah penduduk hingga masuk ke dapur.

“Akhir-akhir ini kera semakin banyak. Jadi sampai masuk ke rumah-rumah warga, ke dapur. Merusak tanaman juga,” kata Kepala Desa Walangsanga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Roto, kepada Tempo, Rabu, 9 Agustus 2017.

Menurut Roto, serangan monyet itu sebenarnya terjadi sudah lama. Warga desa yang terletak di lereng Gunung Slamet itu mulai terbiasa dengan kedatangan kawanan monyet. Kendati begitu, penduduk tetap saja kerepotan menghadapi primata itu. Terlebih, dalam beberapa pekan terakhir ini, serangan monyet semakin mengganas.

Roto mengatakan, jumlah kawanan kera yang datang ke permukiman penduduk tidak hanya puluhan, tapi ratusan. Mereka biasanya datang pada sore hari, dan berkoloni dengan dipimpin oleh satu kera berukuran besar. Belum diketahui pasti penyebab kenapa kera-kera terebut turun gunung keluar dari habitat aslinya. “Kami juga kurang tahu, apa mungkin karena di sana (habitat) tidak ada makanan,” katanya.

Sejauh ini, lanjut Roto, pihak desa dan warga setempat belum bisa berbuat banyak. Bahkan, tidak sedikit yang tidak berani bercocok tanam lantaran khawatir tanamannya dirusak oleh kawanan monyet. “Selain monyet, babi hutan juga sering merusak tanaman warga. Terutama tanaman umbi-umbian,” ujar dia.

Selain di Kecamatan Moga, wilayah lereng Gunung Slamet lainnya yang diserang kawanan kera adalah Desa Gambuhan dan Gunungsari Kecamatan Pulosari. Di dua desa itu, lahan pertaian juga diserang kawanan monyet.

Biasanya, binatang primata tersebut menyerang tanaman singkong, jagung, pisang, dan tanaman lainnya. “Kami sering kebingungan karena diserang hama kera dan babi hutan,” ujar Heri, petani setempat.

Kepala Desa Gunungsari, Teteg Winantea, mengungkapkan tidak hanya kera yang merusak tanaman warga, tetapi juga babi hutan. Para petani di desa setempat resah dengan serangan hama yang biasa disebut celeng itu. “Kera dan babi hutan itu merusak tanaman umbi-umbian,” kata dia.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita terkait

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

38 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

52 hari lalu

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Kabupaten Pemalang

29 Januari 2024

5 Kuliner Khas Kabupaten Pemalang

Topografi Kabupaten Pemalang bervariasi, bagian utara berupa dataran rendah pantai, bagian tengah dataran subur, dan bagian selatan datarang tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemalang Peringati 24 Januari sebagai Hari Jadi, Ini Pesona 5 Destinasi Wisata Kabupaten Pemalang

25 Januari 2024

Pemalang Peringati 24 Januari sebagai Hari Jadi, Ini Pesona 5 Destinasi Wisata Kabupaten Pemalang

Kabupaten Pemalang menyediakan berbagai destinasi wisata menarik untuk dinikmati oleh pengunjung.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.

Baca Selengkapnya

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.

Baca Selengkapnya

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?

Baca Selengkapnya